Akar dari Masalah Finansial Generasi Z: FOMO!

Akar dari Masalah Finansial Generasi Z: FOMO!

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Sabtu, 30 Des 2023 18:30 WIB
Fear of missing out (FOMO).
Ilustrasi FOMO/Foto: Freepik
Jakarta -

Akhir-akhir ini, istilah FOMO (Fear of Missing Out) sering dipakai oleh banyak orang, termasuk para generasi Z. Ternyata, FOMO adalah salah satu faktor terbesar dari masalah finansial yang dialami generasi Z.

Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sabtu (30/12/2023), FOMO adalah rasa takut merasa 'tertinggal' karena tidak mengikuti tren tertentu. Rasa takut 'tertinggal' ini mengacu pada perasaan atau persepsi orang lain yang bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik.

Generasi Z sering dihadapi dengan perasaan FOMO dalam kehidupan sehari-hari mereka. Rasa FOMO tidak boleh disepelekan, karena FOMO dapat membawa dampak negatif, contohnya dari sisi finansial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perencana keuangan Andy Nugroho mengatakan akar permasalahan dari perilaku konsumtif yang kerap dialami oleh generasi Z adalah sikap FOMO dan iri dengan kehidupan orang lain.

"Si seleb ini bisa punya ini punya itu gitu kan. Kita pengin juga kan seperti itu gitu ya. Nah, akhirnya itu yang mendorong kita dalam tanda kutip melakukan apapun untuk bisa seperti mereka," kata Andy kepada detikcom, ditulis Sabtu (30/12/2023).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, generasi Z yang merasakan FOMO bisa melakukan apapun untuk mengatasi rasa FOMO-nya dan memenuhi keinginannya. Bahkan, mereka dapat melampaui batas kemampuannya, termasuk batas finansial mereka.

"Kita jadi seolah-olah berlomba-lomba untuk menyamai teman-teman kita yang lain. Kita ingin seperti orang yang lain, dan itu kadang akan melampaui batas kita. Batas apa? Ya paling sederhana batas kemampuan finansial kita," jelas Andy.

Jika generasi Z terus membeli barang-barang yang sedang tren tanpa memikirkan keuangan mereka, maka hal tersebut tentu saja dapat berdampak buruk bagi kemampuan keuangannya.

"Ketika itu udah melampaui batas finansial kita ya, kemudian yang terjadi adalah kita akan ngutang dan terus ngutang. Itu tadi ketika kita ngutang dan ngutang terus, masa depan kita yang akan kececeran," ujar Andy.

Tak hanya itu, jika generasi Z memiliki pendapatan yang besar tetapi tetap mengalami rasa FOMO, mereka akan terus merasa tidak puas dan terus berupaya untuk mengejar apa yang belum mereka miliki.

Maka dari itu, Andy menyarankan generasi Z untuk menghindari sikap FOMO, salah satunya adalah dengan mengurangi pemakaian media sosial yang menjadi penyebab terbesar dari FOMO.

"Hindari bersikap FOMO, karena kembali lagi, bersikap FOMO ini pasti akan ngedorong kita untuk terus beli-beli dan beli lagi," kata Andy.

(fdl/fdl)

Hide Ads