Jumlah kekayaan bersih 500 orang terkaya dunia diperkirakan mencapai US$ 1,5 triliun atau senilai Rp 230,85 kuadriliun (kurs Rp 15.390) di 2023. Elon Musk menempati posisi pertama sebagai orang paling kaya di dunia dengan kekayaan bersih mencapai US$ 229 miliar atau Rp 3.503 triliun (kurs Rp 15.300).
Berdasarkan data yang dirilis Bloomberg Billionaires Index, Musk menambah kekayaan sebesar US$ 92 miliar atau setara 1.415 triliun. Sebagian besar pundi-pundi uangnya itu bersumber dari dua usahanya yang lain, yakni mobil listriknya, Tesla dan bisnis roketnya SpaceX.
Tesla mulai memproduksi Cyber Trucks bulan lalu sehingga pendapatannya naik lebih lebih dari 100%. Sementara itu, SpaceX telah melakukan lebih dari 90 peluncuran sukses tahun ini. Alhasil, valuasinya meroket sebesar US$150 miliar pada bulan Juli lalu. Dikatakan saat ini SpaceX dalam proses menjual saham dengan valuasi US$180 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian disusul oleh pemilik perusahaan barang mewah LVMH, Bernard Arnault. Arnault menjadi satu-satunya orang terkaya yang sumber kekayaannya bukan berasal dari industri teknologi.
Dia hanya menambah kekayaannya US$ 17 miliar atau Rp 261 triliun. Meski begitu, dia menjadi orang terkaya versi Bloomberg nomor dua dengan kekayaan bersih US$ 179 miliar atau Rp 2.754 triliun.
Selanjutnya, ada pendiri Amazon Jeff Bezos dengan menambah pundi-pundi uangnya sebesar US$ 69,9 miliar atau Rp 1.075 triliun.
Kekayaannya itu hasil dari kinerja Amazon tahun ini yang baik. Saham Amazon mengalami kenaikan hingga 79% pada tahun 2023. Alhasil, kekayaan bersihnya menjadi US$177 miliar atau Rp 2.724 triliun.
Adapun, pendiri Microsoft Bill Gates dengan total kekayaan bersihnya mencapai US$ 141 miliar atau Rp 2.170 triliun. Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington ini memiliki pendapatan sebesar US$ 198 miliar pada tahun 2022.
Sumber kekayaan lainnya berasal dari investasi di Cascade Investment, sebuah perusahaan investasi swasta AS. Nilai Cascade didasarkan pada analisis penjualan dan pembelian aset, pajak, dan kinerja pasar saham. Tahun ini dia berhasil menambah kekayaan sebesar US$31,5 miliar atau Rp 484 triliun.
Tahun ini menjadi tahun yang baik bagi Steve Ballmer. Pada perusahaan Microsoft sendiri Ballmer menjabat sebagai CEO dari tahun 2000 hingga 2014 dan menjadi pemegang sahamnya.
Sahamnya naik sebesar 55%, sebagian besar berkat investasi Microsoft yang menguntungkan sebesar US$10 miliar pada pengembang Chat GPT, OpenAI.
Alhasil, kekayaan bertambah sebesar US$ 45 miliar atau Rp 692 triliun dan kekayaan bersihnya menjadi US$ 131 miliar atau Rp 2.016 triliun.
(rrd/rir)