Pedagang Atribut Partai Malah Elus Dada di Tahun Politik, Kenapa Ya?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 03 Jan 2024 12:15 WIB
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Euforia pemilihan umum (pemilu) di tahun 2024 kian terasa. Bahkan pada Minggu, 7 Januari 2024, nanti akan diadakan debat Pilpres yang membuat suasana pemilu tahun ini kian meriah.

Untuk mendongkrak elektabilitas, tidak sedikit kelompok-kelompok pendukung bakal calon Presiden-Wakil Presiden, Legislatif, hingga Kepala Daerah membuat berbagai jenis atribut partai untuk keperluan kampanye. Lantas bagaimana geliat usaha para penjual kaos-atribut partai saat ini?

Salah seorang penjual atribut partai di Pasar Senen, Jakarta Pusat, bernama Joe malah elus dada, lantaran musim pemilu tahun ini toko miliknya sepi orderan, khususnya untuk produk kaos partai. Sedangkan untuk atribut lain seperti baliho, kartu nama, hingga stiker terpantau meningkat meski peningkatannya tidak begitu besar.

"Kurang ramai pesanan sih kalau tahun ini. Mungkin di produksi kaos, tahun ini memang agak turun sih, mungkin di yang lain kaya baliho atau kartu nama stiker meningkat sih," kata Joe kepada detikcom, Rabu (11/10/2023).

Menurutnya kondisi ini berbeda jauh dengan musim pemilu tahun-tahun sebelumnya. Misalkan saja pada 2019 lalu ia bisa menerima orderan hingga 10.000 kaos partai per calon legislatif atau kepala daerah, sementara tahun ini mendapat pesanan hingga 2.000 kaos partai per calon saja sudah bagus.

"Ya misalkan saja 2019 kita bisa dapat pesanan 10.000 kaos, sekarang 2.000 saja sudah bagus, gitu aja hitungnya. Tapi ada juga sih toko yang bagus penjualannya, tapi kan pas 2019 rata tuh pendapatannya, ibaratnya kebagian semua tuh, kalau sekarang ada sih toko yang bagus tapi paling satu dua lah," ungkapnya.

Atribut Partai Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

Beruntung, Joe mengaku masih memiliki sejumlah langganan yang masih memesan atribut partai darinya. Walaupun secara keseluruhan jumlah pesanan yang ia terima terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

"Emang kalau dibilang 2019 (penjualan bagus), lebih bagus 2014 malah. Memang menurun sih, tapi nggak separah ini. Makanya kita di sini sekarang maksimalin langganan dari daerah (untuk pileg dan pilkada). 80% tuh pesanan dari langganan, tinggal telepon nanti kita kirim barangnya," jelas Joe lagi.

Senasib dengan Joe, seorang pedagang kaos dan atribut partai lain di Pasar Senen bernama Sokani mengaku hingga saat ini toko miliknya belum mendapatkan banyak orderan. Padahal menurutnya pada Februari mendatang sudah masuk masa tenang Pemilu 2024.

"Pesanan-pesanan (tahun ini) sudah turun, biasanya kalau dulu ya pesanan (atribut partai) itu setahun sebelum pemilihan itu sudah mulai dipesan," tutur Sokani.

Menurutnya kondisi ini sangat berbeda dengan masa Pemilu 2019 lalu di mana para calon sudah mulai memesan kaos dan atribut partai sejak 1 tahun sebelum pemilihan. Namun tahun ini ia hanya banyak menerima pesanan dari para relawan yang jumlah orderannya tidak begitu besar.

"Kalau pesanan tuh lebih bagus 2019, kalau sekarang paling pesanan-pesanan dari relawan, paling sepuluh losin kaos, itu aja sih, nggak banyak," tambahnya.

Lihat juga Video 'NasDem Polisikan Eks Kader yang Bakar Atribut-Kaos Anies di Jaktim':






(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork