Pedagang Wanti-wanti Harga Cabai Rawit Merah Bisa Naik di Atas Rp 100.000!

Pedagang Wanti-wanti Harga Cabai Rawit Merah Bisa Naik di Atas Rp 100.000!

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 03 Jan 2024 12:55 WIB
Harga Cabai Rawit Merah Kian Pedas, Sudah Tembus Rp 100 Ribu/Kg!
Foto: Samuel Gading/detikcom
Jakarta -

Harga cabai di sejumlah pasar Jakarta masih tinggi, yakni mencapai Rp 100.000/kg. Pedagang memperkirakan harga cabai di Jakarta masih bisa naik di atas Rp 100.000.

Berdasarkan pantauan detikcom, di Pasar Serdang Kemayoran, Jakarta Pusat, harga cabai rawit telah mencapai Rp 100.000/kg. Salah satu pedagang cabai, Gun menyebut harga cabai ini stabil. Bahkan sebelumnya pernah mencapai Rp 120.000/kg.

"Cabai rawitnya masih Rp 100.000/kg. Ya harganya segini aja, tadinya kan Rp 120.000/kg," kata Gun kepada detikcom, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dia mengatakan tingginya harga cabai rawit ini sudah berlangsung sejak Desember lalu. Menurutnya, harga ini masih bisa naik lagi untuk beberapa hari ke depan. Hal ini disebabkan para petani sedang masa libur sehingga pasokannya pun berkurang.

"Biasanya habis libur gini, pada naik. Soalnya kan petani libur, sehari dua hari lagi pasti mahal," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Salah satu pedagang di Pasar Senen, Jakarta Pusat bernama Ato menyebut kenaikannya telah ini terjadi sejak dua hari lalu, terutama untuk cabai rawit merah. Di Pasar Senen cabai keriting dijual dengan harga Rp 95.000/kg dari harga sebelumnya Rp 80.000-85.000/kg.

"Naik. Harganya (cabai rawit)Rp 95.000/kg dari harga sebelumnya Rp 80.000/kg. Cabai keriting juga naik," kata Ato kepada detikcom.

Ato menyebut hanya cabai hijau besar yang harganya masih stabil, yakni Rp 60.000/kg. Sedangkan cabai keriting merah dijual dengan harga Rp 80.000/kg dan cabai merah Rp 75.000/kg.

Menurutnya, kenaikan harga ini terjadi karena pemetik cabai sedang masa libur. Alhasil, pasokan cabai pun menipis. Dia memperkirakan kenaikan harga ini hanya berlangsung beberapa hari saja. Saat pemetik kembali lagi, harganya mulai turun.

"Karena pemetiknya libur (tahun baru) harganya jadi naik dan nggak ada pemasoknya. Semingguan lagi juga turun, udah turun lagi," jelasnya.

Ato menjelaskan imbas dari kenaikan ini, daya beli menurun. Semula membeli hingga 2-3 kg, sekarang hanya 1 kg saja. Meski begitu, hal ini tidak berpengaruh pada omzetnya. Dia bilang, apabila modalnya besar, keuntungannya pun akan mengikuti.

Lihat juga Video 'Kata Jokowi soal Harga Cabai yang Belum Stabil':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads