Netizen mengeluhkan aplikasi pemesanan tiket kereta api milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengalami eror. Kata 'KAI Access' sampai trending di media sosial Twitter atau X.
Salah satunya dikeluhkan oleh akun @aluq***** , dia menyebut dirinya kesulitan untuk memesan tiket di Access by KAI. Ketika aplikasi itu eror, untuk membeli di loket secara langsung juga sulit.
"Drama pagi ini, Access by KAI error, setelah konfirmasi petugas Stasiun Cibatu benar error, mau beli di loket gak bisa karena khusus Lansia, kenapa begini terus? @KAI121 @keretaapikita @CommuterLine @mas_didiek," tulis dia dikutip, Kamis (4/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, hal itu terjadi juga di KA Lamongan. Hal ini diungkapkan oleh salah satu akun @keru******. Dia mengatakan, akibat KAI Access error, pemesanan tiket dan mau masuk secara langsung jadi menyebabkan antrean yang panjang.
"KAI access error, mau boarding kereta lokal tidak bisa, antrian mengular," ungkapnya.
Menanggapi ramainya keluhan tersebut, PT KAI buka suara. Pihak KAI mengatakan permintaan maaf atas gangguan pelayanan penjualan yang sempat dialami pelanggan, saat melakukan pemesanan tiket online melalui aplikasi Access by KAI, channel atau mitra eksternal, loket box, dan website kai.id pada Kamis pagi, 4 Januari 2024.
Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus mengatakan saat ini aplikasi Access by KAI sudah bisa digunakan baik untuk masuk dan bertransaksi. "Sudah bisa log ini dan bertransaksi," kata Joni kepada detikcom.
Dalam keterangannya, Joni juga mengatakan hal tersebut disebabkan karena kendala jaringan, sehingga berimbas pada pemesanan tiket online.
"Selanjutnya Tim IT KAI melakukan berbagai langkah perbaikan diantaranya meningkatkan quality of service dengan penambahan kapasitas, redundacy jaringan dan peningkatan aspek security," jelas dia.
Joni menerangkan saat ini, penjualan tiket online sudah berangsur normal dan pemesanan tiket secara online sudah bisa kembali dilakukan.
"Kami masih melakukan evaluasi agar gangguan tersebut tidak terulang kembali. Kami harap masyarakat tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang aman, nyaman, dan tepat waktu," pungkasnya.
(ada/das)