Kemenhub Terjunkan Tim Gabungan-Crane Evakuasi Tabrakan KA di Bandung

Kemenhub Terjunkan Tim Gabungan-Crane Evakuasi Tabrakan KA di Bandung

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 05 Jan 2024 18:30 WIB
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mengevakuasi rangkaian kereta yang mengalami kecelakaan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Selama proses evakuasi berlangsung, PT KAI mengalihkan jalur kereta api menuju selatan ke jalur utara . ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan proses evakuasi terhadap kecelakaan KA Turangga dan KA commuter line Bandung Raya di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Dalam hal ini Kemenhub bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Basarnas, Kepolisian, hingga Pemda.

Juru bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan pihaknya sudah mengirim petugas dan sarana crane atau alat berat dalam proses evakuasi. Crane berasal dari Stasiun Kiaracondong, Bandung dan Stasiun Solo Balapan.

"Selain itu kami juga sudah mengirimkan petugas gabungan serta sarana crane atau sarana penolong dari stasiun kereta Kiaracondong di Bandung dan Stasiun Solo Balapan. Dan saat ini sudah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi," kata Adita dalam pernyataannya, Jumat (5/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adita juga melaporkan jumlah korban meninggal sebanyak 4 orang, terdiri dari masinis KA Bandung Raya dan asisten masinis, satu petugas keamanan Stasiun Cimekar, dan satu orang Prama KA Turangga.

Sementara korban luka yang teridentifikasi berjumlah 37 orang. Adita memastikan tidak ada korban dari pihak penumpang.

ADVERTISEMENT

"Sementara korban yang meninggal dan luka sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka, Rumah Sakit AMC dan Rumah Sakit Edelweiss untuk penanganan lebih lanjut," tuturnya.

Akibat insiden ini, kata dia, terdapat penyesuaian jadwal yang sudah dilakukan oleh pihak KAI. Ia meminta masyarakat calon penumpang untuk dapat mengakses informasi yang diterbitkan oleh KAI secara berkala.

"Kami juga memastikan bahwa Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan KNKT tentu bersama pihak KAI serta seluruh pihak terkait akan melakukan penyelidikan dan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dari kejadian ini," imbuhnya.

"Kami harapkan proses investigasi bisa segera dilaksanakan sehingga penyebab kecelakaan bisa segera ditetapkan dan hal ini tentu akan menjadi evaluasi lebih lanjut agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," tutup Adita.

(ily/das)

Hide Ads