Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara merespons insiden tabrakan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan KA Commuterline Bandung Raya. Insiden tersebut terjadi pada Lintar Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung, Jumat (5/1/2023).
Menhub menyampaikan duka cita atas nama pribadi dan Kementerian Perhubungan.
"Saya atas nama pribadi dan atas nama kementerian Perhubungan semuanya turut berduka," kata Budi dikutip dari Antara, Jumat (5/1/2024).
Menurut Budi Karya tragedi tersebut menjadi kesempatan untuk meningkatkan kembali pelayanan di sektor perkeretaapian.
Untuk itu, dia mengajak jajaran serta bawahannya untuk meningkatkan kembali pelayanan yang sudah menjadi tugas mereka.
"Kecelakaan itu adalah suatu pelajaran yang mahal bagi kita dan marilah kita bersama-sama meng-improve apa yang menjadi layanan kita semuanya," ucap Menhub di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah berhasil mengevakuasi sebanyak 8 unit KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan 6 unit kereta Commuterline Bandung Raya. Alhasil, yang masih tersisa 2 unit lokomotif dan 4 unit gerbong kereta.
"Saat ini, KAI telah berhasil mengevakuasi 8 unit kereta Turangga dan 6 unit kereta Commuterline Bandung Raya sehingga yang masih tersisa di lokasi kejadian yaitu 2 unit lokomotif dan 4 unit kereta," kata Vice President Public Relations KAI Joni Martinus.
Joni mengatakan KAI terus melakukan evakuasi terhadap rangkaian kereta yang masih berada di lokasi kecelakaan. Dalam proses evakuasi itu, sebanyak 200 personel diturunkan, terdiri dari tim KAI, KAI Commuter, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
KAI juga menggunakan alat berat berupa satu unit crane, enam unit dongkrak elektrik serta peralatan pendukung alat berat lainnya.
Sedangkan, untuk korban jiwa dalam kejadian tersebut hingga Jumat (5/1) pukul 15.00, yaitu empat petugas meninggal dunia, yakni masinis, asisten masinis, pramugara, dan petugas keamanan.
Selain itu, 33 korban mengalami luka-luka. Dengan rincian, sebanyak 26 orang dirawat di RSUD Cicalengka, dua orang dirawat di RS Edelweiss dua orang, dan RS Santosa sebanyak tiga orang.
(hns/hns)