Skandal Dihentikan, Gautam Adani Kembali Jadi Orang Terkaya di Asia Rp 1.209 T

Skandal Dihentikan, Gautam Adani Kembali Jadi Orang Terkaya di Asia Rp 1.209 T

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 07 Jan 2024 19:55 WIB
Adani Group Chairman, Gautam Adani smiles after addressing the media in Ahmedabad on July 21, 2009. Adani spoke about Adani Power Limited IPO which opens on July 28. AFP PHOTO/ Sam PANTHAKY (Photo credit should read SAM PANTHAKY/AFP via Getty Images)
Foto: Sam Panthaky/AFP/Getty Images
Jakarta -

Gautam Adani kembali menjadi orang terkaya di Asia dengan perkiraan harta senilai US$ 78,2 miliar atau setara Rp 1.209 triliun (kurs Rp 15.472). Kekayaan tersebut membuatnya menjadi orang terkaya ke-16 di dunia.

Peningkatan kekayaan itu berbarengan dengan keputusan Mahkamah Agung India yang menolak permintaan penyelidikan independen terhadap tuduhan dari firma aktivis Hindenburg Research di New York pada Rabu (3/1) lalu. Penyelidikan soal dugaan kecurangan yang dilakukan Adani Group pun dihentikan.

"Kebenaran telah menang. Satyameva Jayate (kebenaran menang). Saya berterima kasih kepada mereka yang mendukung kami. Kami akan terus menyokong pertumbuhan ekonomi India. Jai Hind (hidup India)," cuit Gautam Adani di akun X atau Twitter, Minggu (7/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan Sekuritas dari Bursa India (The Securities and Exchange Board of India) atau SEBI telah menyelesaikan penyelidikan pada 22 dari 24 tuduhan yang diajukan terhadap Grup Adani.

Sebelumnya perusahaan membantah keras tuduhan dan mengklaim laporan Hindenburg merupakan serangan asing terhadap India dan perekonomiannya.

ADVERTISEMENT

Kontroversi ini juga meluas ke ranah politik India karena hubungan dekat Gautam Adani selama puluhan tahun dengan Perdana Menteri Narendra Modi yang dituduh melindungi miliarder tersebut.

Putusan tersebut terbit hampir satu tahun setelah Hindenburg menerbitkan laporan tuduhan adanya penipuan akuntansi dan manipulasi saham oleh Gautam Adani, yang memiliki kepentingan di pelabuhan, pembangkit listrik dan transmisi, serta energi ramah lingkungan.

Bisnis Grup Adani dimulai dari perusahaan perdagangan komoditas pada tahun 1988, namun mampu berkembang melalui akuisisi dan dukungan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Putusan pengadilan juga menolak kekhawatiran pemohon terhadap potensi konflik kepentingan yang terlibat dalam penyelidikan SEBI mengenai hubungan antara beberapa pejabat badan tersebut dengan keluarga Gautam Adani.

Saham Adani Enterprises, perusahaan andalan konglomerat itu naik 5% sebagai respons terhadap putusan tersebut dengan harga mencapai US$ 36,45. Saham entitas lain di Grup Adani juga melonjak 6% usai putusan Mahkamah Agung.

(aid/rrd)

Hide Ads