Anies-Ganjar Sentil Utang buat Beli Alat Perang Bekas, Prabowo Jawab Begini

Anies-Ganjar Sentil Utang buat Beli Alat Perang Bekas, Prabowo Jawab Begini

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 08 Jan 2024 07:00 WIB
Anies Baswedan di debat ketiga Pilpres 2024
Debat Capres - Foto: Anggi/detikcom
Jakarta -

Capres nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak menyerang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) bekas dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan.

Menurut Anies, pembelian alutsista bekas bukan merupakan keputusan yang tepat. Terlebih jika anggaran tersebut dibela-belain berasal dari utang.

"Utang-utang yang kita gunakan untuk aktivitas produktif, jangan utang itu digunakan untuk kegiatan yang non produktif. Misalnya utang dipakai untuk membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan, itu bukan sesuatu yang tepat. Justru harus sebaliknya kita kerjakan," kata Anies dalam Debat Ketiga Capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ganjar bicara no utang no usang. Ketimbang impor, ia ingin memperkuat industri di dalam negeri.

"Kalau kita bicara industri pertahanan, kita mesti kuatkan industri dalam negeri. Jadi mohon maaf kaitan dengan utang, no utang no usang sehingga alutsista kita betul-betul kita lakukan transfer teknologi dari dalam negeri," ucap Ganjar.

ADVERTISEMENT

Ganjar menyebut keputusan untuk membeli alutsista bekas adalah sesuatu hal yang gegabah. Ia menyoroti risiko keamanan prajurit jika harus menggunakan alat-alat pertahanan bekas.

"Saya bertanya pada pilot, angkatan laut pada persoalan ini. Perencanaan pembangunan yang top down membikin seluruh matra hanya menerima saja. Maka kalau kita bicara katakan bukan soal cerita bekasnya, buat kami tidak, karena Juwono Sudarsono (mantan Menhan) pernah menolak itu dan apa yang bapak rencanakan hari ini ditunda. Apa artinya? Saya kira perencanaannya terlalu gegabah," imbuhnya.

Prabowo Jawab Ganjar dan Anies

Kepada Anies, Prabowo mengajak untuk berdiskusi mengenai pertahanan Indonesia. Menurutnya, meski alutsista bekas, usianya masih muda.

"Pak Anies rupanya tidak mengerti masalah pertahanan. Saya bersedia mengundang Pak Anies di tempat yang Pak Anies suka, kita diskusi, saya akan bawa data yang sebenar-benarnya. Jadi barang-barang bekas menurut saya itu menyesatkan rakyat. Tidak pantas profesor ngomong gitu karena dalam pertahanan hampir 50% alat-alat di mana pun adalah bekas, tapi usianya masih muda," ucap Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan alat perang memiliki usia 25-30 tahun. Ia pun menyebut pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar yang rencana ingin dibeli hingga akhirnya ditunda itu baru memiliki usia pakai 15 tahun.

"Bukan soal bekas dan tidak bekas, tapi usia pakai, kemudaan. Jadi pesawat umpamanya pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar yang rencananya kita ingin akuisisi, itu usia pakainya masih 15 tahun dan teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menunjukkan yang canggih, yang terbaru," ucap Prabowo.

"Kalau kita beli baru datangnya baru 3 tahun dan operasionalnya itu baru 7 tahun. Nah sementara 3-7 tahun ini kita perlu kemampuan. Itu maksudnya latar belakangnya," tambahnya.

(aid/kil)

Hide Ads