Regulator penerbangan Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) menghentikan sementara penerbangan Pesawat Boeing 737 MAX 9. Langkah ini menyusul pendaratan darurat yang dilakukan Alaska Airlines pada Jumat lalu lantaran jendela pesawat pecah.
Dilansir dari CNN Business, Senin (8/1/2024), insiden ini membuat FAA turun tangan dan melakukan penyelidikan mendalam. Sejumlah maskapai penerbangan pun juga terpaksa menghentikan sebagian penerbangan armadanya demi alasan keamanan. Kondisi ini pun berdampak pada puluhan penerbangan yang batal dalam satu hari.
Pada Sabtu lalu, FAA memerintahkan maskapai penerbangan untuk melarang terbang sebagian besar pesawat Boeing 737 MAX 9 mereka untuk pemeriksaan lanjutan. FAA mengatakan arahan ini akan berdampak pada 171 unit pesawat di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan ini tak mempengaruhi maskapai yang memiliki banyak armada besar. Namun untuk maskapai dengan armada kecil, akan sangat terdampak dan kesulitan mengatur jadwal penerbangan.
Sementara itu, Alaska Airlines pun turut menghentikan sementara armada MAX 9-nya. Perusahaan mengatakan, pihaknya sedang memeriksa pintu di semua pesawat mereka.
Hingga Sabtu malam, maskapai tersebut mengatakan telah membatalkan 160 penerbangan, hingga berdampak pada sekitar 23.000 penumpang. Maskapai ini memperkirakan masalah ini masih akan berlangsung setidaknya hingga pertengahan minggu.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada Alaska Airlines. Pada hari Minggu, United Airlines mengatakan 180 dari 265 penerbangan terjadwalnya dibatalkan, namun mereka berhasil menyelamatkan 85 penerbangan dengan beralih ke pesawat lain. United memiliki 79 pesawat MAX 9 di armadanya, dan semuanya sedang diperiksa untuk mematuhi FAA.
Turkish Airlines juga mengalami hal yang sama. Maskapai memiliki lima pesawat MAX 9 di antara armada 440 pesawatnya dan mengatakan kepada CNN bahwa pihaknya sedang melakukan pemeriksaan pencegahan terhadap pesawat-pesawat tersebut.
"Sampai proses penyelidikan teknis selesai dan langkah-langkah yang diminta oleh pihak berwenang dilaksanakan, Turkish Airlines telah memutuskan untuk menarik pesawat. MAX 9 dalam armadanya dari operasi di bandara pertama tempat mereka mendarat," kata juru bicara Yahya Ustun dalam sebuah pernyataan.
Pengacara persidangan penerbangan Robert Clifford mengatakan, insiden ini akan berdampak pada reputasi Boeing dan kemungkinan besar akan menjadi tanggung jawab maskapai penerbangan untuk membayar hilangnya pendapatan.
"(Boeing) harus berhenti berbasa-basi terhadap gagasan bahwa mereka lebih mengutamakan keselamatan daripada keuntungan karena saat ini sepertinya mereka mengutamakan kecepatan pasar dibandingkan keselamatan," katanya.
(shc/kil)