Anies Sindir Program Food Estate Singkong Tak Menghasilkan, Ini Faktanya

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 08 Jan 2024 16:53 WIB
Prabowo dan Anies Baswedan/ (YouTube KPU)
Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyentil program food estate singkong. Anies menilai Indonesia butuh perubahan karena program itu dinilai hanya merusak lingkungan dan tidak menguntungkan.

"Food estate singkong yang menguntungkan kroni, merusak lingkungan dan tidak menghasilkan. Ini harus diubah," ujar dia dalam Debat Ketiga Capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) semalam.

Sentilan ini ditujukan kepada calon presiden nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto yang juga merupakan Menteri Pertahanan. Sebagai informasi, proyek food estate singkong merupakan penugasan kepada Kementerian Pertahanan yang berlokasi di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Lantas, bagaimana proyek itu dibangun?

Dalam catatan detikcom, pada 2020 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan beberapa kementerian untuk menggarap Proyek Lumbung Pangan Nasional (food estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng). Nah, proyek ini ditugaskan kepada Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, dan BUMN.

Kala itu, Prabowo mengatakan Kementerian Pertahanan sendiri dapat jatah untuk mengelola tanaman singkong, sementara Kementerian Pertanian komoditas lainnya seperti padi. Proyek itu rencananya dikerjakan pada 2021 di atas luas lahan 30 ribu hektare (ha). Kemudian diharapkan terus meningkat 1,4 juta ha 2025.

Prabowo pun menjelaskan mengenai pentingnya singkong dalam ketahanan pangan Indonesia. Singkong sendiri bisa diolah menjadi tepung hasil olahan atau yang sering disebut Modified Cassava Flour (Mocaf).

"Itu tepung yang bisa menjadi bahan utama daripada kebutuhan pangan kita, yaitu bahan pangan untuk roti untuk juga nasi dari singkong dan juga mie," terangnya, dikutip dari pemberitaan 24 September 2020.

Pada 2021, Prabowo pernah meninjau lokasi pengembangan Food Estate komoditi Singkong yang berada di Desa Tewaibaru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas. Saat itu, pengembangan lahan food estate singkong baru 634 ha dan yang sudah ditanami singkong seluas 32 ha.

Pada 2023,Kementerian Pertanian memastikan program food estate di Kalimatan Tengah terus berjalan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pengembangan food estate di Kalteng sudah berhasil tanam dan panen.

Hanya saja, komoditas yang dimaksud oleh Amran ini bukan singkong, melainkan jagung. Amran mengatakan lahan food estate di Kalteng telah berkembang hingga 600 haktere (ha).

Amran mengatakan, saat ini lahan food estate tersebut sudah ditanami jagung dan tumbuh subur. Dia memastikan dalam tiga bulan akan selesai food estate di Kalimantan Tengah itu.

"Singkat cerita, sudah tumbuh. Kami Kamis ke Kalimantan Tengah, itu jagung sudah tumbuh dan subur. Kami coba, berhasil 3 bulan, insyallah itu beres," ujarnya dia dalam konferensi pers di Rumah Dinas Panglima TNI, Senin (4/12/2023).

Pada 11 Desember 2023 lalu, untuk memastikan program food estate berjalan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra meninjau kegiatan food estate berupa tanaman jagung di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Amran mengaku optimis lahan jagung seluas 600 hektare (Ha) di food estate dapat ditangani dengan baik terutama melalui kolaborasi yang kuat antara Kementan dan Kemenhan.

"Food estate ini untuk masa depan anak cucu kita, untuk generasi kita ke depan. Ini adalah kontribusi kita dalam memberi pangan masyarakat dunia. Ini mimpi besar kita, mimpi besar Bapak Presiden, juga mimpi besar Kemenhan. Saya optimis karena semua on progres, saya optimis segera bisa ditangani," kata Amran dalam keterangan tertulis, Senin (11/12/2023).


(ada/fdl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork