Kantor Media Gaza memberitakan tentara Israel menjarah uang dan artefak emas dari Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Jumlahnya sekitar US$ 25 juta atau setara Rp 388 miliar (kurs Rp 15.539).
Hal ini berdasarkan dari puluhan kesaksian warga Jalur Gaza yang melihat pencurian uang, emas, dan artefak dengan total 90 juta shekel atau setara US$ 25 juta dolar selama 92 hari penyerangan oleh militer Israel.
"Operasi pencurian terjadi dengan berbagai cara. Pertama di pos pemeriksaan, seperti Jalan Salah al-Din, di mana mereka mencuri tas-tas milik para pengungsi yang pindah dari Jalur Gaza utara ke selatan. Isinya barang-barang berharga mereka, seperti uang, emas, dan artefak," kata Kantor tersebut, dikutip dari Anadolu, Senin (8/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun metode lain yang digunakan, yakni perampokan di rumah-rumah yang penghuninya diminta untuk mengungsi. Di mana tentara Israel mengambil foto dan potongan video saat melakukan aksi tersebut. Beberapa di antaranya diunggah di akun media sosial mereka, seperti yang terjadi di kota Beit Lahia di Gaza utara.
"Laporan tersebut menunjukkan bahwa surat kabar Israel mendokumentasikan kejahatan tersebut. Dan surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth menggambarkannya sebagai 'pencurian uang warga Gaza secara sistematis'," lanjutnya.
Namun, sampai hari ini belum ada komentar dari pihak berwenang Israel mengenai tuduhan tersebut.
(rrd/rir)