Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan saat ini pemerintah tengah menggodok peluncuran satu portal pelayanan terintegrasi melakui Government Technology (GovTech) yang diberi nama Indonesia Digital atau disingkat menjadi Ina Digital.
"Presiden (Joko Widodo) tadi telah memutuskan nama GovTech Indonesia adalah Ina Digital atau Indonesia Digital," kata Anas usai melaksanakan Sidang Kabinet bersama Jokowi, Selasa (9/1/2024).
Anas menjelaskan pemerintah menargetkan agar semua aplikasi atau situs layanan publik dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) hingga pemerintah daerah (pemda) ini akan dapat diintegrasikan atau disatukan dalam kurun waktu 3-4 bulan mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Targetnya ini kita punya maksud 3 sampai 4 bulan ini akan segera diintegrasikan, dan Presiden memerintahkan semua Kabupaten Kota dalam 3-4 bulan mengintegrasikan ratusan aplikasinya ke dalam satu portal layanan umum," terangnya.
Untuk perampungan GovTech ini sendiri pemerintah telah menargetkan pada bulan Juli-Agustus mendatang. Pembuatan portal layanan ini sendiri dilakukan bersamaan dengan proses integrasi layanan yang dilakukan masing-masing K/L dan pemda.
"Ini ada timeline-nya, timeline-nya adalah di bulan Juli-Agustus. Nah sambil menuju semua diintegrasikan, yang penting sekarang setiap pemda segera mengintegrasikan layanan," papar Anas.
Sebab menurut Anas selama ini pemerintah memiliki terlalu banyak aplikasi layanan publik. Bahkan menurut data yang ia punya sejauh ini pemerintah punya sekitar 27.000 aplikasi layanan publik terpisah dari berbagai K/L ataupun pemda.
"Bayangkan sekarang ada 27.000 aplikasi. Sehingga semakin banyak aplikasi akan semakin rumit. Oleh karena itu tadi pada sidang kabinet, Presiden memerintahkan tidak ada lagi aplikasi baru," paparnya.
Namun dengan adanya layanan GovTech ini Anas mengaku nantinya semua layanan publik tadi akan tersedia dalam satu portal, yakni Ina Digital tadi. Dengan begitu masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan yang dibutuhkannya tanpa harus repot-repot memasuki berbagai portal atau aplikasi seperti yang terjadi saat ini.
"Kalau sebelumnya Presiden atau pemerintah telah meresmikan banyak jalan tol termasuk kereta tercepat di ASEAN, dan kali ini pemerintah secara resmi meresmikan jalan tol pelayanan publik yaitu melalui GovTech Indonesia," ungkap Anas.
(fdl/fdl)