Atribut Kampanye Impor Bikin UMKM Merana, Ini Respons 3 Timses Capres

Atribut Kampanye Impor Bikin UMKM Merana, Ini Respons 3 Timses Capres

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 10 Jan 2024 15:28 WIB
Kendaraan melintas di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang tertutup oleh alat peraga kampanye Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu (27/12/2023). Pemasangan APK Pemilu 2024 tersebut melanggar Peraturan KPU yang melarang pemasangan atribut partai atau caleg di fasilitas umum. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Foto: ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA
Jakarta -

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menerima curhatan dari para pelaku usaha tentang adanya impor atau pemesanan atribut kampanye dari vendor luar negeri. Atribut kampanye itu diduga dibeli lewat e-commerce dan berasal dari China.

Isu ini lalu ditanggapi Timses masing Calon Presiden-Calon Wakil Presiden. Wakil Bendahara Umum TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bobby Gafur Umar mengatakan, hal ini umum terjadi karena permintaan alat peraga kampanye (APK) di masa kampanye cukup tinggi.

"Saya rasa ini hal umum bahwa ketersediaan APK yang sekarang ini demand-nya sangat tinggi. Mulai dari flyer, poster, kaos, macem-macem," katanya dalam konferensi pers Dialog Capres bersama KADIN: Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Boby menyebut Tim Prabowo-Gibran memakai APK produk dalam negeri. Pihaknya memiliki vendor dalam negeri yang sudah disiapkan sejak jauh hari.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Wijayanto Samirin mengaku pihaknya belum banyak memesan APK.

ADVERTISEMENT

"Bagi 01 belum banyak pesan APK, itu bukan pertanyaan. Tapi ide bagus, di banyak relawan. Kami tidak pesan baliho karena baliho di hati, hati kita 100% produk dalam negeri," ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Operasi 247 TPN Ganjar-Mahfud, Denon Prawiraatmadja, menyebut pihaknya menggunakan APK dari para relawan. Pihaknya juga memberdayakan relawan dan tim pemenangan daerah (TPD).

"Kita menggunakan APK dari relawan, swadaya. Kita justru memberdayakan seluruh relawan dan TPD untuk secara swadaya dalam menyiapkan APK," ujarnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius mengatakan, atribut kampanye dibeli secara online dari China. Atribut yang dibeli lantas distempel sesuai kebutuhan masing-masing.

"Jadi kita beli online, misalnya barang China, mereka gambar Garuda distempel, gambar PDIP distempel," kata Yulius dalam Konferensi Pers Perkembangan Pendapatan UMKM Pada Masa Pemilu di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta Selatan, Senin (8/1/2024).

Observasi ini dilakukannya melalui metode wawancara terhadap 15 pelaku UMKM di Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. Diduga aktivitas pembelian tersebut dilakukan lewat e-commerce dengan harga di bawah HPP.

"Harga online lebih murah, kaos harganya Rp 8 ribu. Itu sangat menghancurkan UMKM," pungkasnya.

Simak Video 'Ganjar Ingin Kembangkan Hetero Space, Nilai Ada Dampak Positif ke UMKM':

[Gambas:Video 20detik]



(ily/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads