Houthi Bombardir 50 Kapal Dagang di Laut Merah

Houthi Bombardir 50 Kapal Dagang di Laut Merah

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 10 Jan 2024 16:48 WIB
Houthi fighters open the door of the cockpit on the ships deck in the Red Sea in this photo released November 20, 2023. Houthi Military Media/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY
Houthi fighters open the door of the cockpit on the ship's deck in the Red Sea in this photo released November 20, 2023. /Foto: Houthi Military Media/Handout via REUTERS
Jakarta -

Kelompok Houthi di Yaman melancarkan serangan ke 50 kapal dagang di Laut Merah. Serangan kali ini diluncurkan ke dua lokasi, antara lain Barat Daya Mokha, Yaman dan Hodeidah, Yaman.

Dikutip dari CNBC, Rabu (10/1/2024), 50 kapal tersebut dihujani tembakan roket serta drone bersenjata pada Selasa malam kemarin. Namun demikian, belum ada laporan menyangkut kerusakan kapal akibat serangan ini.

Pejabat Kementerian Pertahanan (Pentagon) AS melaporkan, empat kapal perang koalisi dikerahkan ke wilayah tersebut. Meski serangan ini didukung Iran, tidak ada kapal perang Iran yang terlibat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah serangan terbesar terhadap pelayaran komersial," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan (Pentagon) AS yang enggan disebutkan namanya.

Kejadian kali ini juga merupakan serangan besar pertama yang dilakukan Houthi sejak dibentuknya Operation Prosperity Guardian oleh AS dan 13 negara sekutunya. Sementara itu, perusahaan keamanan maritim global, Ambrey, turut melaporkan kejadian tersebut bahwa kapal perang Houthi bergerak dengan kecepatan maksimum. Ambrey juga melaporkan, awak kapal tanker melihat suar atau jejak rudal di perairan lepas pantai Mokha.

ADVERTISEMENT

Serangan ini bukan yang pertama kali diluncurkan kelompok Houthi. Sebelumnya, kelompok tersebut juga telah memperingatkan rencana penyerangannya terhadap semua kapal tujuan Israel di Laut Merah. Serangan ini dilakukan dalam upaya untuk mendukung warga Palestina.

Israel telah meluncurkan serangan terhadap Hamas sejak Oktober 2023 lalu, hingga menewaskan lebih dari 20.000 nyawa, menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas. Serangan tersebut menyusul pembunuhan yang disebut-sebut dilakukan Hamas terhadap lebih dari 1.000 orang di Israel.

Pada Desember lalu, Houthi juga telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan mengurangi serangan sampai Gaza, Palestina, menerima makanan dan obat-obatan yang dibutuhkannya.

Sebagai tambahan informasi, serangan Houthi ke Laut Merah berimbas terhadap penghentian operasi dari sejumlah perusahaan kapal kontainer terbesar di dunia. Lalu lintas kapal di Laut Merah turun 20% pada Desember 2023 dikarenakan banyak perusahaan pelayaran menghentikan operasinya atau mengalihkan rutenya ke Cape Town di Afrika Selatan.

Perusahaan-perusahaan pelayaran yang menghentikan operasi mereka, perusahaan pelayaran asal Denmark Maersk, Perusahaan Pengiriman Mediterania Italia-Swiss (MSC), perusahaan pelayaran Jerman Hapag-Lloyd, perusahaan pelayaran Perancis CMA CGM dan perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum.

Mengalihkan rute kapal ke Cape Town di Afrika Selatan sama saja menambah waktu perjalanan 10-14 hari dan 4.000 mil laut (6.500 kilometer). Dengan operasional yang lebih lama, membutuhkan biaya bahan bakar tambahan sekitar US$ 1 juta atau Rp 15,5 miliar (kurs Rp 15.500). Di sisi lain, biaya asuransi dan waktu pengiriman juga meningkat.

(shc/ara)

Hide Ads