Bank Sentral Israel Desak Netanyahu Tak Kuras Anggaran demi Perang di Gaza

Bank Sentral Israel Desak Netanyahu Tak Kuras Anggaran demi Perang di Gaza

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 11 Jan 2024 11:29 WIB
Benjamin Netanyahu.
Foto: AP
Jakarta -

Gubernur Bank Israel Amir Yaron mendesak Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk tidak menguras anggaran demi perang. Permintaannya ini disampaikan dalam bentuk surat menjelang pemungutan suara kabinet terkait revisi anggaran perang tahun 2024.


Para menteri dijadwalkan pada Kamis (11/1) sore akan membahas rencana anggaran perang pada tahun 2024. Disebutkan ada penambahan anggaran sebesar US$ 10 miliar atau setara Rp 155 triliun (kurs Rp 15.500).


"Tidak ada makan siang gratis," tulis Yaron dalam suratnya kepada Netanyahu, dikutip dari Reuters, Kamis (11/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yaron menggunakan perumpamaan itu agar Netanyahu tetap menjaga disiplin fiskal. Sebelumnya, Yaron telah memperingati Netanyahu untuk tidak membelanjakan anggaran secara berlebihan. Dia pun telah mengurangi anggaran di beberapa sektor lain seiring meningkatnya anggaran perang.


Yaron memperkirakan perang Gaza akan menelan biaya 210 miliar shekel atau U$56 miliar (setara Rp 871 triliun). Angka ini tidak termasuk hilangnya pendapatan penduduk di dekat perbatasan Gaza dan Lebanon. Dia menilai peningkatan utang diperkirakan akan terjadi satu kali, tapi dengan belanja pertahanan yang diproyeksikan melonjak.

ADVERTISEMENT


"Tanpa melakukan penyesuaian anggaran yang diperlukan, hal ini dapat merugikan pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan memburuknya rasio utang terhadap PDB. Selama beberapa tahun ke depan, akan berdampak negatif pada ekonomi Israel," jelasnya.


Pada bulan Desember lalu, parlemen Israel menyetujui anggaran perang untuk tahun 2023 sebesar hampir 30 miliar shekel. Selain untuk mendanai perang, anggaran ini juga dialokasikan untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena dampak serangan Hamas sejak 7 Oktober lalu.


Sementara itu, Kementerian Keuangan Israel menyatakan perang tersebut kemungkinan akan menelan biaya setidaknya 50 miliar shekel lagi pada tahun 2024. Jumlah tersebut membuat defisit anggaran negara tersebut hampir tiga kali lipat menjadi sekitar 6% dari produk domestik bruto (PDB).

Simak Video 'Alasan WHO Batalkan Rencana Misi Bantuan Medis ke Gaza':

[Gambas:Video 20detik]



(rrd/rir)

Hide Ads