PNS di Sini Ngamuk Gajinya Dipotong Mendadak, Jarah dan Bakar Toko!

PNS di Sini Ngamuk Gajinya Dipotong Mendadak, Jarah dan Bakar Toko!

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 11 Jan 2024 12:17 WIB
People carry items as crowds leave shops with looted goods amid a state of unrest in Port Moresby on January 10, 2024. A festering pay dispute involving Papua New Guineas security forces on January 10 sparked angry protests in the capital, where a crowd torched a police car outside the prime ministers office. By Wednesday afternoon pockets of unrest had spread through the capital Port Moresby, with video clips on social media showing crowds looting shops and stretched police scrambling to restore order. (Photo by Andrew KUTAN / AFP)
Foto: AFP/ANDREW KUTAN
Jakarta -

Penjarahan dan kerusuhan besar terjadi di ibu kota Papua Nugini (PNG), Port Moresby, pada Rabu (10/1) kemarin. Kerusuhan terjadi usai sebagian besar pegawai negeri sipil (PNS) hingga tentara dan polisi negara itu berdemo di gedung parlemen untuk memprotes pemotongan gaji secara tiba-tiba.

Melansir dari pemberitaan The Guardian, Kamis (11/1/2024), kerusuhan bermula saat sejumlah besar massa yang merupakan PNS, tentara, dan polisi melakukan pemogokan kerja dan aksi unjuk rasa setelah gaji mereka dipotong secara tiba-tiba.

Kondisi semakin memanas saat pos penjagaan gedung parlemen dibakar oleh para pendemo yang tidak lain adalah para aparatur negara itu sendiri. Bahkan petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi malah diancam oleh pengunjuk rasa saat hendak memadamkan api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat banyaknya polisi dan tentara yang abai dengan keadaan, banyak warga yang mencari kesempatan dalam kesempitan untuk melakukan penjarahan di tengah kota. Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan tersebut.

"Properti di Port Moresby telah dijarah oleh kelompok 'oportunis' setelah kejadian berkembang di luar kendali," kata Gubernur Port Moresby, Powes Parkop, dalam siaran radio.

ADVERTISEMENT

"Tanpa polisi, kota ini kehilangan kendali. Sayangnya beberapa orang terpaksa kehilangan nyawa mereka hari ini," tambahnya lagi.

Selain itu dalam laporan PNG Fact, dijelaskan akibat kerusuhan itu juga banyak rumah sakit, bank, supermarket, pasar, dan transportasi umum semuanya berhenti beroperasi, sehingga membuat kota ini kacau balau.

Atas insiden ini, pemerintah Papua Nugini merilis pesan melalui media sosial yang menyangkal adanya pemotongan gaji yang dikenakan pada para personel keamanan.

Dalam penjelasannya, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan pemotongan gaji yang terjadi itu merupakan kesalahan administratif yang tidak disengaja. Untuk itu ia untuk segera memperbaikinya kesalahan tersebut dan mengganti potongan gaji sebelumnya.

Lihat juga Video 'Daftar Presiden yang Menaikan Gaji PNS Paling Banyak':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads