Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra menyebut, anggaran pertahanan Indonesia dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB/GDP) masih kalah dibandingkan negara tetangga. Dia mengatakan, anggaran pertahanan Indonesia sekitar 0,8% dari PDB.
"Jujur anggaran pertahanan kita kalau dibandingkan dengan GDP kita masih jauh. Kita ini belum sampai 0,8%, dibandingkan negara-negara tetangga kita 3%," ujarnya dalam acara Membangun Kekuatan Pertahanan di Kawasan Regional yang disiarkan Youtube Media Center Indonesia Maju, Jumat (12/1/2024).
Diakuinya, anggaran pertahanan secara nominal besar. Namun, jika dilihat kualitasnya, sebagian digunakan untuk belanja pegawai. Menurutnya, hal itu lah yang tengah dipikirkan bersama-sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang secara kuantitas lumayan besar ini hampir Rp 134 triliun per tahun, tapi kalau lihat kualitasnya, belum separuhnya dipakai untuk belanja gaji pegawai, kira-kira untuk belanja alutsista berapa jadinya. Inilah yang kita sedang pikirkan bersama-sama," jelasnya.
Sementara, dia menyebut, wilayah Indonesia sangat luas hampir sama dengan Eropa. Menurutnya, hal itu yang belum begitu disadari.
"Kemudian kalau kita melihat besar luasnya Indonesia disampaikan kemarin sama Pak Menhan luas, kita itu luas Indonesia hampir sama dengan luas Eropa. Kita bandingkanlah kekuatan tempur mereka seberapa besarnya, ini yang kita selama ini mungkin belum begitu aware. 'Ah kita masih santai-santai belum ada perang'. Perang itu kan spectrum bukan ujug-ujug perang," terangnya.
(acd/kil)