Citigroup mengumumkan akan memangkas sekitar 20 ribu pekerja dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Saat ini jumlah pegawai Citi tercatat 239.000, artinya 8% akan dipangkas hingga 2026 mendatang.
Dikutip dari reuters dijelaskan, Citi mengakui akhir 2023 ini merupakan waktu yang kurang menggembirakan untuk perusahaan.
Mulai dari kerugian perusahaan hingga US$ 1,8 miliar. Pergerakan harga saham yang kalah dibanding bank sejenis. "Kuartal keempat (2023) jelas mengecewakan," kata CEO Citigroup Jane Fraser kepada analis, dikutip dari reuters, Minggu (14/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan 2024 juga merupakan tahun yang masih dibayangi oleh ketidakpastian global.
Kalangan analis menyebutkan Citi masih kuat jika dilihat dari aset. Meskipun dari sisi pendapatan berdarah-darah. "Bisnis bank masih menunjukkan ketahanan yang baik," kata CEO Opimas Octavio Marenzi.
Ruginya Citi disebabkan oleh biaya besar yang digelontorkan yaitu sekitar US$ 3,8 untuk biaya reorganisasi, cadangan devaluasi mata uang dan tidak stabilnya kondisi Argentina dan Rusia. Kemudian Citi juga harus membayar US$ 1,7 miliar untuk topup dana asuransi simpanan pemerintah.
Sebelumnya memang Citi telah memperkirakan jika mereka akan mengeluarkan biaya US$ 700 juta hingga US$ 1 miliar terkait biaya reorganisasi, termasuk pesangon pegawai yang sudah PHK sebelumnya.
"Setiap kali ada perusahaan yang melakukan PHK, ini akan berdampak buruk buat moral perusahaan," kata Mason.
Menurut dia, pemangkasan pegawai ini tak akan berpengaruh pada pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Lihat juga Video: KuTips: Jaga Mental Generasi Sandwich Tetap Sehat