Minyak Tanah Langka, Pemerintah Genjot Konversi Elpiji
Kamis, 30 Nov 2006 15:16 WIB
Jakarta - Kelangkaan minyak tanah sepekan terakhir menjadi alasan pemerintah menggenjot program konversi minyak tanah ke liquified petroleum gas (LPG/Elpiji). Padahal Pertamina berencana menaikkan harga jual elpiji untuk rumah tangga dalam waktu dekat. "Tetap lebih murah memakai LPG dibanding minyak tanah. Perbandinganya 1:3, satu kilogram gas setara dengan 3 liter minyak tanah," kata Menkop dan UKM, Suryadharma Ali, Kamis (30/11/2006). Hal tersebut disampaikannya menjawab pertanyaan wartawan yang mencegatnya seusai pembukaan Munas I Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Dengan alasan mengantisipasi terulangnya kelangkaan minyak tanah, pihak Depkop UKM melipatgandakan target pengadaan kompor dan tabung gas pada 2007, dari 400 ribu unit menjadi 800 ribu unit yang sebagian besar akan didistribusikan di wilayah Jabodetabek. Khusus untuk pengadaan kompor gas, akan diambil sepenuhnya dari produsen di dalam negeri. Tender proyek tersebut akan dibuka pertama Januari tahun depan. "Dana dari APBN-P 2007. Tapi untuk yang 400 ribu sudah ada Rp 58 miliar, itu termasuk kompor, selang, monitoring, administrasi, dan biaya distribusi," sambung Suryadharma.
(mar/nrl)