Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan, ada 2,3 juta kendaraan golongan 1 yang keluar masuk kawasan Jakarta dalam periode Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Informasi ini berdasarkan data periode 19 Desember 2023 sampai 4 Januari 2024.
Rinciannya, total 2.321.919 kendaraan yang keluar Jakarta atau naik 10,9% dari Nataru 2022/2023. Sementara total kendaraan yang masuk Jakarta tercatat mencapai 2.304.732 atau naik 11,1% dari Nataru 2022/2023.
"Ini satu angka yang naiknya proporsional dan menurut kami angka-angkanya baik. Karena tidak semua orang mudik ke kampung tetapi banyak juga yang ke Jakarta membuat penerbangan, kereta api, dan bus jadi efisien dan secara ekonomi tumbuh baik di Jakarta dan di kota-kota lain," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja (Raker) Bersama Komisi II DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Karya mengatakan, secara umum pergerakan kendaraan mudik dari barat ke timur, terutama Jakarta ke Semarang, tercatat dengan kecepatan 81,1 km/jam untuk kendaraan yang melalui Tol MBZ. Sementara untuk yang menggunakan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) bawah yakni 81 km/jam.
Sedangkan untuk pergerakan arus balik dari timur ke barat atau dari Semarang ke Jakarta 84,9 km/jam melalui Tol MBZ dan 83,5 km/jam melalui Tol Japek bawah. Menurutnya, angka ini berarti tidak terjadi kemacetan yang terlalu berdampak signifikan.
Kondisi ini berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan 12%. Budi Karya mengatakan, kecelakaan turun dari 3.800 pada tahun lalu, menjadi 3.400 di periode saat ini.
"Ini juga indikator bahwa keberhasilan angkutan pelaksanaan Nataru ini berhasil dan saya ucapkan terima kasih khususnya teman-teman Polri yang mengawal secara intensif pergerakan-pergerakan itu," tuturnya.
Di samping itu, Budi Karya turut melaporkan progres dari Program Mudik Gratis. Menurutnya, program ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat dengan total peserta mencapai 8.000 orang.
"Ini menjadi satu catatan kita bahwa saat mudik lebaran kita mengimbau tidak saja kementerian yang melakukan itu (mudik gratis), tetapi juga kepada operator dan para korporasi juga memberikan fasilitas mudik minimal pada karyawannya," pungkasnya.
(shc/ara)