Ikuti China, Bank-bank Turki Bakal Putus Kerja Sama dengan Rusia

Ikuti China, Bank-bank Turki Bakal Putus Kerja Sama dengan Rusia

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 18 Jan 2024 15:02 WIB
Turkish Flag on cloudy blue sky.The flag is waving due to heavy wind.On the background white clouds are seen.Up right side of frame is blue sky.No people are seen in frame.
Foto: Getty Images/iStockphoto/selimaksan
Jakarta -

Bank-bank Turki mulai menolak bekerja sama dengan bank-bank Rusia. Langkah ini sebelumnya dilakukan oleh bank-bank China demi menghindari sanksi sekunder terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Surat kabar bisnis Rusia Kommersant melaporkan bank-bank Turki telah memutus kerja sama dengan hampir semua lembaga kredit Rusia dan menangguhkan proses pembayaran. Namun ada pengecualian untuk bank-bank asing yang berada di Rusia.

Dikutip dari Newsweek, Kamis (18/1/2024), transaksi antara bank Turki dan Rusia menjadi rumit karena ada sanksi sekunder yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS). Sanksi tersebut juga berlaku bagi perusahaan asing yang dianggap membantu Rusia dalam perang dengan Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan logistik yang bekerja sama dengan Turki mengaku kesulitan saat melakukan pembayaran lintas negara. Sebab diperlukan banyak dokumen demi memastikan tidak ada aturan yang dilanggar.

Proses transfer uang juga semakin lama atau bahkan bisa tertunda selama berhari-hari. Sementara itu dua Bank China sudah memutuskan meninjau ulang bisnis mereka di Rusia.

ADVERTISEMENT

Mereka berencana memutus kerja sama dengan klien-klien yang masuk daftar sanksi AS, serta berhenti memberi layanan keuangan ke sektor militer Rusia.

Roman Prokhorov dari Asosiasi Inovasi Keuangan Rusia mengatakan, Turki sebenarnya masih tertarik menjadi penghubung komoditas dan transportasi antara Rusia dan Eropa. Tetapi ia menuding ada permainan lain di balik kebuntuan yang saat ini terjadi.

Kommersant melaporkan bahwa jika risikonya ternyata terlalu besar bagi bank-bank Turki, satu-satunya pilihan efektif adalah menggaet bank-bank negara ketiga, termasuk bank dari Persemakmuran Rusia atau Commonwealth of Independent States (CIS)

Adapun langkah Barat memblokir perusahaan Rusia agar tidak menghindari sanksi dinilai berhasil. Alhasil Rusia kini berada dalam masalah dengan mitra dagang terbesarnya yaitu China dan Turki.

Simak juga video 'Ekonomi China Sedang Tidak Baik-baik Saja':

[Gambas:Video 20detik]



(ily/das)

Hide Ads