Jaringan department store Macy's memberhentikan sekitar 3,5% tenaga kerja atau sekitar 2.350 karyawannya, serta menutup 5 toko. Bisnis ritel perusahaan menyusut sejalan dengan berkembangnya era belanja online.
"Saat kami bersiap menerapkan strategi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan pasar yang terus berubah, kami membuat keputusan sulit untuk mengurangi tenaga kerja kami sebesar 3,5% untuk menjadi perusahaan yang lebih efisien," kata juru bicara Macy's seperti dikutip dari CNN, Jumat (19/1/2024).
Informasi tersebut pertama kali diberitakan oleh The Wall Street Journal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan membuka Macy's pertama pada tahun 1858 dan sekarang mengoperasikan 500 toko dengan brand Macy's. Perusahaan juga telah membuka 55 toko Bloomingdale's yang lebih mewah. Namun perusahaan kesulitan melawan meningkatnya persaingan dan migrasi pembeli dari department store.
Sekelompok investor pada bulan Desember dilaporkan mengusulkan untuk mengambil alih kepemilikan Macy's. Macy's sendiri belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
Macy's telah mencoba berbagai strategi dalam beberapa tahun terakhir untuk merevitalisasi bisnis seperti merek baru dan toko yang lebih kecil. Namun langkah tersebut tidak mengubah arah jangka panjangnya.
Harga saham Macy's telah turun 75% dari puncaknya sebesar US$ 73 per saham pada tahun 2015. Sejak itu, Macy telah menutup hampir 300 toko atau hampir sepertiga dari tokonya. Saat ini Macy's mengoperasikan sekitar 700 toko untuk seluruh brand.
(acd/rrd)