Para pemimpin politik dan bisnis seluruh dunia berkumpul pada Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-54 di Davos, Swiss. Pertemuan tahunan itu telah digelar sejak Senin (15/1) dan akan berakhir Jumat (19/1).
Dilansir dari CNBC, Jumat (19/1/2024), berikut hasil sementara tentang pertemuan ekonomi dunia tersebut:
Bos WTO Buka Suara soal Laut Merah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Ngozi Okonjo-Iweala mengatakan serangan terhadap kapal di Laut Merah membuatnya kurang optimis tentang perdagangan dunia pada 2024. Proyeksi pertumbuhan diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
"Fakta bahwa pengiriman peti kemas harus dialihkan dan biaya yang lebih tinggi membebani sentimen kami sehubungan dengan apa yang akan terjadi dengan perdagangan barang tahun ini," kata Okonjo-Iweala.
Sebelum serangan besar-besaran antara Hamas dan Israel pada Oktober 2023, WTO memproyeksikan pertumbuhan perdagangan sebesar 3,3% untuk tahun ini. Jumlah itu naik dari perkiraan pertumbuhan sebesar 0,8% pada 2023.
Okonjo-Iweala mengatakan penyebaran konflik yang lebih luas sangat memprihatinkan. Dia menambahkan bahwa penurunan perkiraan PDB (produk domestik bruto) global berdampak pada perdagangan karena memukul permintaan.
Rusia Tak Tertarik dengan WEF
Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan minatnya terhadap WEF telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu terjadi setelah partisipasinya dalam acara tersebut berakhir setelah invasi ke Ukraina pada 2022.
"Bisnis kami tidak berpartisipasi di Davos selama beberapa tahun. Oleh karena itu, minat kami terhadap forum ini berkurang," kata Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov.
Para pejabat, organisasi, dan pemimpin bisnis Rusia berbondong-bondong ke Davos pada tahun-tahun sebelum invasi Rusia ke Ukraina dengan harapan dapat menarik investasi ke negara tersebut. Presiden Rusia Vladimir Putin terakhir kali memberikan pidato utama di WEF pada 2021 ketika acara tersebut diadakan secara virtual karena pandemi COVID-19.
Di antara daftar tokoh masyarakat yang hadir di WEF 2024, tidak ada satupun yang berasal dari Rusia. Meski begitu, pejabat Rusia menegaskan terus memantau dengan cermat pernyataan-pernyataan dari Ukraina di sana.
China Kirim Delegasi Terbesar ke Davos
China mengirim delegasi paling besar di Davos kali ini hingga 80 orang. Perdana Menteri China Li Qiang turun langsung. "Memilih investasi di pasar China bukanlah sebuah risiko, namun sebuah peluang," kata Li dalam pidatonya di hadapan para delegasi.
Di luar pusat kongres utama, sekelompok delegasi China mengatakan bahwa mereka hadir karena berbagai alasan. Termasuk keuangan, perdagangan, dan perdagangan.
Arab Saudi Defisit Anggaran
Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al Jadaan memperkirakan defisit anggaran pada 2024. Negara tersebut akan memanfaatkan pasar utang untuk membiayainya.
"Kami mengumumkan strategi utang kami dan jadwal untuk tahun ini hanya untuk memberikan prediktabilitas pasar. Kami akan memanfaatkan pasar lokal dan internasional," kata Al Jadaan.
"Kami tidak dalam posisi di mana kami putus asa untuk meminjam, tetapi selama situasi pasar mendukung hal tersebut dengan imbal hasil yang wajar, kami akan masuk ke pasar dan kami mungkin meminjam lebih banyak lagi untuk mengelola kewajiban kami untuk penggunaan di masa depan," tambahnya.
Eksportir minyak terbesar di dunia pada awal Januari menyetujui rencana pinjaman untuk tahun ini yang memperkirakan kebutuhan pembiayaan sebesar US$ 23 miliar pada tahun 2024. Ia berujar perekonomian non-minyak Arab Saudi tumbuh dengan kecepatan yang cepat.
"Pada tahun 2022 Arab Saudi mencatat pertumbuhan gabungan sebesar 8,7%, namun ekonomi non-minyak tumbuh sebesar 6%. Tiga kuartal pertama tahun 2023 yang datanya saya punya, angkanya jauh di atas 4% untuk perekonomian non-minyak. Jadi kami yakin ini akan terus berlanjut," katanya.
(aid/kil)