Kementerian Pertanian menyatakan program Food Estate tetap berjalan dan menghasilkan sejumlah komoditas pangan mulai dari, bawang, kentang, cabai, jagung, singkong, hingga padi. Ada sejumlah lokasi Food Estate yang disebut sampai saat ini masih dijalankan.
Pertama, Food Estate di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektar. Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan lahan Food Estate di daerah tersebut telah menghasilkan produk hortikultura, seperti bawang merah.
"Kenyataannya banyak yang berhasil, pertani yang merasakan hasilnya sudah memiliki mobil sendiri, alsintan (alat mesin pertanian) sendiri. Di Humbahas itu komoditasnya sayuran, kentang, kubis, bawang merah," ujar pria yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Jenderal Hortikultura Kementan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, Food Estate Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektar telah berhasil panen komoditas hortikultura. Prihasto juga menyebutkan hasil produksi di kawasan tersebut seperti bawang merah, cabai, bawang putih, kentang.
"Yang dikelola di Ditjen Horti itu Humbahas, Wonosobo, itu juga berhasil macam macam, bawang merah, cabai, bawang putih, kentang," ungkapnya.
Beberapa daerah Food Estate lainnya memang dikelola oleh Direktorat lainnya. Contohnya Kalimantan Tengah yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Kementan melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
Dalam catatan Kementan, Food Estate di Kalteng berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktivitas 5 ton/ha.
Selain itu, Food Estate di Gunung Mas, Kalteng juga disebut sudah panen jagung seluas 10 hektar dan singkong seluas 3 hektar. Kemudian di Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kabupaten Keerom, Papua yang telah mampu panen jagung seluas 500 hektar.
Sebelumnya, Food Estate menjadi sorotan nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud Md. Keduanya menyatakan prihatin dengan program tersebut dan menyebut gagal. Hal itu diungkapkan dalam acara Debat Pilpres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Sebagai informasi, Food Estate adalah konsep pengembangan pangan terintegrasi yang meliputi pertanian, perkebunan, dan peternakan. Food estate bertujuan mengamankan ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas untuk masyarakat, serta memaksimalkan produksi dalam negeri.
Produksi food estate terdiri dari padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, daging, gula, jeruk, kelapa, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, sorgum, buah-buahan, sayur-sayuran, sagu, kelapa sawit, hingga tebu. Program ini juga memproduksi ternak sapi atau ayam.
Program food estate diharapkan dapat menghasilkan lumbung pangan baru di dalam dan luar Pulau Jawa. Pemerintah pun mengembangkan program ini di Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
(ada/das)