Israel berencana melakukan pengiriman barang lewat India melalui Uni Emirat Arab (UAE), imbas serangan Milisi Houthi kepada kapal komersial yang diduga terafiliasi negara tersebut di Laut Merah.
Informasi tersebut diungkap oleh Menteri Transportasi Israel, Miri Regev, di media sosial X yang dulu bernama Twitter pada Senin (22/1).
"Kami telah membentuk tim profesional untuk memungkinkan pengangkutan barang melalui darat dari Abu Dhabi ke Israel," kata Regev dikutip dari Middle Eastern Monitor, ditulis Selasa (23/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Regev meyakini, bahwa pengangkutan barang lewat darat akan mempersingkat waktu tempuh logistik sekitar 12 hari dibandingkan melewati jalur laut. Hal ini akan mengurangi waktu tunggu kapal yang terjadi akibat serangan Milisi Houthi.
"Kami akan melakukannya dan kami akan berhasil," tegasnya. Kendati demikian, otoritas UAE tidak berkomentar ketika dikonfirmasi perihal pernyataan Regev.
Seperti diketahui, ketegangan geopolitik dikabarkan meningkat di Laut Merah. Pasalnya, Milisi Houthi melakukan serangan terhadap berbagai perusahaan kapal komersial yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.
Milisi Houthi menyatakan, bahwa serangan dilakukan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan di Jalur Gaza. Serangan tersebut diketahui menewaskan lebih dari 25.295 orang sejak konflik antara Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober 2023.
Selama beberapa hari terakhir, pasukan Amerika Serikat dan Inggris pun melakukan serangan terhadap Milisi Houthi di Yaman sebagai pembalasan.
Konflik tersebut pun dikhawatirkan mengakibatkan inflasi dan gangguan terhadap rantai pasokan global. Pasalnya, Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan untuk mengirim minyak dan bahan bakar.
Laut Merah digunakan sebagai titik transit antara Terusan Suez di Mesir dan Teluk Aden. Peperangan yang terjadi di wilayah tersebut membuat berbagai kapal harus menghindar dan mengambil rute memutar melewati sisi selatan Afrika, yang notabene membuat ongkos logistik lebih mahal.
Simak Video 'Uni Eropa Kritik Israel, Sebut Agresi Gaza Tak Bermaksud Hancurkan Hamas':