Bahlil Soal Pemilu Satu Putaran: Kementerian Investasi Setuju Banget!

Bahlil Soal Pemilu Satu Putaran: Kementerian Investasi Setuju Banget!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 24 Jan 2024 16:31 WIB
Cegah Hoaks, Pemerintah Bikin Media Center Indonesia Maju
Bahlil Lahadalia - Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menanggapi soal pemilu bisa diselenggarakan satu putaran. Ia mengklaim pemilu satu putaran punya dampak bagus pada investasi.

Bahlil menyebut tidak masalah siapa pun yang menang, sebab pemilu satu putaran bisa memberi kepastian di awal. Dengan begitu pemerintah juga bisa menyusun strategi untuk menggaet investasi.

"Saya ada yang minta terkait pemilu satu putaran, dampak investasi sangat bagus. Supaya ada kepastian siapa pun yang terpilih. Mau paslon 1,2,3 nggak apa-apa, tapi kita ada kepastian di awal. Supaya kita bisa menata langkah strategis untuk investasi. Karena kalau tidak itu melahirkan ketidakpastian juga, artinya molor waktu," katanya di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengklaim Kementerian Investasi/BKPM sangat setuju dan senang jika pemilu dilakukan satu putaran. "Ide itu kalau ada yang menyampaikan ide itu, kami dari Kementerian Investasi setuju banget, senang itu, supaya cepat selesai," ujarnya.

Sebelumnya dalam catatan detikcom, ekonom Senior INDEF, Aviliani berpendapat jika Pilpres diselenggarakan hanya satu putaran hasilnya akan lebih baik bagi investasi.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut investasi bakal lebih baik setelah Februari jika Pilpres satu putaran. Menurutnya, saat ini investor masih menunggu siapa presiden yang bakal terpilih dan menunggu kebijakan apa yang bakal dikeluarkan.

"Kemudian wait and see, investor terutama sektor riil, karena mereka mau investasi sekarang mereka belum tahu siapa presidennya, policy-nya seperti apa sehingga mungkin kalau satu putaran, mungkin setelah Februari mulai bagus lagi," katanya dalam Diskusi Publik Ekonom Perempuan INDEF, disiarkan secara virtual, Kamis (28/12/2023).

Jika Pilpres berjalan dua putaran maka investor akan mengambil sikap wait and see hingga Juni. Oleh karena itu ia berpendapat 2024 belum tentu lebih baik dari 2023 karena adanya Pilpres.

"Tapi kalau dua putaran ya menunggu sampai Juni. Nah makanya kita berharap satu putaran lebih bagus, tapi kalau tidak ya memang akan lebih lama. Nah ini juga yang membuat kenapa 2024 belum tentu lebih baik dari 2023 karena kita juga ada tahun pemilu," bebernya.

(ily/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads