Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (Smesco Indonesia) ingin bekerja sama dengan perusahaan Jepang untuk membuat kemasan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata.
Dia menilai selama ini kemasan produk UMKM belum baik. Menurutnya, apabila Indonesia ingin berkembang, terutama untuk ekspor produk UMKM, membutuhkan gebrakan dari segi packaging atau kemasan. Untuk itu, dia bilang perlu bekerja sama dengan perusahaan yang paling andal dalam hal packaging.
"Kami juga ingin ke Jepang untuk ketemu dengan perusahaan packaging nomor 1 di Jepang. Karena saya mikirnya kalau Indonesia mau maju, produknya sudah siap baik itu dari BPOM nya, dari quality control-nya, rasa dan sebagainya, packaging harus benar. Kalau mau belajar packaging belajar yang paling jago ya Jepang," kata Leo di Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Kamis (25/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bilang juga tidak menutup kemungkinan kerja sama tersebut nantinya mendatangkan investasi, seperti ingin membangun pabrik kemasan di Indonesia. Dengan begitu, nantinya produk UMKM bisa lebih berkelas dalam ajang pameran dagang atau trade show skala internasional nanti.
Namun, Leo belum membeberkan kapan waktu pastinya trade show tersebut diselenggarakan. Dia memperkirakan kemungkinan pada kuartal III tahun 2024. Sebab, pihaknya perlu melihat terlebih dahulu kapan pembeli luar negeri ke Asia.
"Intinya, packaging harus lebih baik. Ini memang sedang direncanakan kalau coba bisa di put together ujungnya di trade show. Jadi rencananya itu masih mungkin di kuartal 3 mungkin. Karena ada siklus dari buyer ini harus perhatikan kapan adanya di regional showcase Asia. Mungkin bisa barengan trade expo dari Kemendag, kita cari lagi nanti kalendernya seperti apa," imbuhnya.
Pameran dagang ini sebagai langkah untuk menggenjot ekspor produk UMKM. Menurutnya, untuk mendorong ekspor membutuhkan pameran dagang. Di mana, para pembeli dapat langsung berinteraksi dengan buyer.
Rencananya, pameran dagang ini akan dilaksanakan di Bali dengan fokus di sektor makanan dan minuman, kecantikan dan kesehatan. Alasannya, di Bali menjadi tempat perputaran ekonomi.
"Jadi, nanti ketemu langsung dengan buyer, tapi tematik dan fokus, lebih inklusif dan eksklusif. Rencanakan terjadi di Bali. Karena di Bali itu untuk food and beverage, wellness and beauty akan baik sekali. Di sana juga hadir kawasan ekonomi khusus di Sanur," jelasnya.
(rrd/rir)