Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberi respons soal kabar dirinya dibujuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Awalnya, saat ditemui setelah menunaikan salat Jumat di masjid Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Basuki menjawab sejumlah pertanyaan. Salah satunya soal kesiapan PUPR menyongsong upacara 17 Agustus di IKN Nusantara.
"Yang ngurus dari Setneg. Kita siapkan prasarananya," jelas Basuki Jumat (26/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ketika ditanya perihal isu ia dibujuk mundur sebagai Menteri PUPR, Basuki hanya mendengus mendengar hal tersebut.
"Warrgh," seraya berjalan memasuki kantor.
Awak media pun mencoba menanyakan lagi soal kabar tersebut. Namun Basuki diam seribu kata. Ia tidak mengiyakan maupun menampik rumor yang beredar.
Sebelumnya, berdasarkan catatan detikcom, Kementerian PUPR buka suara soal kabar Basuki Hadimuljono dibujuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka mengaku belum mendengar dan bertemu dengan Basuki sejak isu itu berseliweran.
"Belum tahu. (Kabar) ini baru saya dengar dari Anda," ucap Sekretaris Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah di gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).
Ketika dimintai konfirmasi soal kabar bahwa Basuki dibujuk oleh Faisal Basri, Zainal pun irit bicara soal hal tersebut. Ia menjelaskan tugas PUPR hanya melaksanakan perintah yang diamanatkan sesuai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Zainal mengaku akhir-akhir ini belum bertemu dengan Basuki dan belum pernah mendengar kabar langsung Basuki akan mengundurkan diri sebagai Menteri PUPR.
"Saya juga belum ketemu Pak Menteri sejak hari apa. Saya belum pernah dengar dari Pak Menteri (mau mundur)," ungkapnya.
Adapun soal isu bahwa Basuki disebut akan mundur karena kecewa terhadap Presiden Joko Widodo, Zainal juga enggan berkomentar. Ia tidak tahu dari mana Faisal Basri mendapatkan informasi tersebut.
"Nggak tahu saya (Faisal Basri tahu dari mana). Kalau saya tahu, (artinya) itu kan saya tiap hari sama Pak Faisal. Pokoknya kita jalani yang ada di APBN. Saya bukan politisi," pungkasnya.
Isu bujukan agar Basuki mundur sebagai Menteri PUPR berasal dari ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. Faisal meminta sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari kabinet. Dia menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai beberapa menteri yang dibujuknya.
Bujukan mundur itu disampaikan Faisal Basri kepada para menteri atas dasar penilaian pemerintahan Presiden Jokowi yang berpihak pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Faisal mengklaim Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah yang paling siap mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
"Ayo, sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).
(rrd/rir)