Bonus demografi adalah kondisi di mana jumlah penduduk di kelompok usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan penduduk non-produktifnya.
Saat ini, Indonesia tengah memasuki masa bonus demografi. Simak penjelasan maksud dan dampaknya berikut ini.
Bonus Demografi Indonesia
Dikutip dari White Paper Vocational Education Policy Vol.1 No 4 (2019), pada halaman Arie Wibowo Khurniawan dan Gustriza Erda, disebutkan bahwa Indonesia diprediksi akan mengalami era bonus demografi pada tahun 2030- 2040.
Kondisi bonus demografi ditandai dengan lebih besarnya jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun), dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
Muhammad Agus Umar dalam jurnalnya tahun 2017 bertajuk Bonus Demografi Sebagai Peluang dan Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Era Otonomi Daerah, menuliskan bonus demografi bisa dilihat melalui parameter angka beban ketergantungan (dependency ratio) yang cukup rendah, yaitu mencapai 44.
Maksudnya, yaitu bahwa dalam setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) hanya menanggung sekitar 44 penduduk tidak produktif.
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, pada tahun 2010 saja, telah menunjukkan dependency ratio Indonesia sebesar 50,5. Lalu, pada tahun 2015 angka dependency ratio lebih kecil yaitu 48,6.
Di mana, angka dependency ratio ini nantinya akan semakin kecil lagi pada tahun 2020-2030. Hal tersebut akan menciptakan bonus demografi untuk Indonesia.
Dampak Bonus Demografi bagi Indonesia
Bonus demografi bagi Indonesia yaitu menjadi upaya kolaboratif antara negara dan masyarakat selama satu dekade, dalam menjalankan suatu program/kebijakan pemerintah.
Oleh sebab itu, agar Indonesia bisa mendapatkan manfaat maksimal bonus demografi Indonesia perlu memiliki ketersediaan sumber daya manusia (SDM) produktif yang banyak, dan berkualitas dari sisi keterampilan dan pendidikan.
Menurut. Bloom et al. (2003) dalam Khurniawan dan Erda, setidaknya terdapat tiga saluran utama dari pengaruh transisi demografi ke pertumbuhan ekonomi, yaitu melalui:
- Peningkatan tenaga kerja
- Peningkatan tingkat tabungan nasional
- Peningkatan modal manusia
Keuntungan Bonus Demografi
Jika dimanfaatkan dengan baik, keuntungan bonus demografi adalah bisa dijadikan peluang bagi pemerintah dalam meningkatkan perekonomian suatu negara atau daerahnya.
Pertumbuhan ekonomi yang bisa tumbuh pesat dengan ketersediaan tenaga kerja usia muda, tentunya akan menghasilkan tingkat produktivitas tinggi.
Pertumbuhan ekonomi yang potensial, nantinya akan membuat negara tersebut mampu bersaing di pasar global.
Dampak Negatif Bonus Demografi
Bonus demografi bisa menjadi suatu keuntungan apabila generasi mudanya mampu mendapatkan pendidikan dan fasilitas yang layak dalam meningkatkan kualitas dirinya.
Kesempatan dalam menikmati keuntungan bonus demografi ini masanya akan terbatas. Jika tidak dimanfaatkan maka bonus demografi bisa menjadi ancaman dan bencana.
Dampak buruk dari bonus demografi yaitu bisa menyebabkan bertambahnya angka pengangguran dan penurunan tingkat produktivitas masyarakat dan negara. Hal ini bisa saja terjadi jika tidak tersedianya lapangan kerja dan kebijakan pemerintah yang tidak tepat.
Oleh sebab itu dibutuhkan upaya yang strategis untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik serta mencegah risiko dampak buruk yang ditimbulkannya.
Simak Video "Jokowi Tak Mau RI 'Betah' Jadi Negara Berkembang"
(khq/inf)