Maskapai penerbangan asal Israel, El Al menyetop sementara penerbangan ke Johannesburg, Afrika Selatan. Keputusan diambil maskapai karena menurunnya permintaan penerbangan ke wilayah tersebut, setelah Afrika Selatan menuduh Israel melakukan genosida di Pengadilan Dunia.
"Orang Israel tidak ingin terbang ke Afrika Selatan. Mereka membatalkan penerbangan dan pesawat cukup kosong. Kami memahami situasinya karena sebelumnya berbeda," kata juru bicara El Al dikutip dari Reuters, Sabtu (27/1/2024).
"Fakta bahwa Israel tidak ingin pergi ke Afrika Selatan namun ingin pergi ke tempat lain membantu kami memutuskan untuk menghentikan sementara rute tersebut," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, El Al juga menuturkan keputusan diambil di tengah situasi keamanan yang tengah terjadi. Pihaknya bakal mengalihkan rute pesawat ke Afrika Selatan sembari memperluas tujuan ke Amerika Utara, Bangkok, dan Tokyo sambil memeriksa rute baru.
Sebagai informasi, hakim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (26/1) menilai gugatan Afrika Selatan yang meminta tindakan darurat dilakukan terhadap Israel.
Negara tersebut meminta Israel menghentikan operasi militer di Gaza, menurut Afrika Selatan aksi itu adalah tindakan genosida. Pasalnya, menurut data Menteri Kesehatan Gaza, sebanyak 25 ribu orang jadi korban di Gaza setelah Israel merespons serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Israel meminta pengadilan PBB untuk menolak kasus tersebut. Pada Kamis (25/1), seorang juru bicara Israel memperkirakan pengadilan tinggi PBB akan membatalkan gugatan. Mereka menilai tuduhan tersebut tidak masuk akal.
(ara/ara)