Mantan Direktur Pengembangan klub sepak bola wanita 247 Football Club Hong Kong, Frankie Chow, ditangkap atas dugaan penipuan tiket konser Blackpink, lokal boy band Mirror dan penyanyi Keung To. Penipuan dilakukan terhadap lebih dari 100 orang dengan nilai HK$ 6 juta atau setara Rp 12 miliar (kurs Rp 2.000).
Sebagaimana dilansir dari SCMP, Sabtu (27/1/2024), Inspektur Senior Lam Ho-lim dari distrik kepolisian Kwai Tsing mengatakan bahwa Frankie Chow diduga terlibat setidaknya dalam 33 kasus penipuan tiket konser. Petugas menangkap Chow di kediamannya di Fanling pada Kamis sore kemarin.
Lam mengatakan, untuk membuat para korbannya percaya, Chow mengaku bisa mendapatkan tiket untuk berbagai konser secara eksklusif melalui orang dalam. Aksinya telah dilakukan mulai Mei 2023 hingga Januari tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku juga mengaku kepada para korbannya bahwa ia dapat membantu mendapatkan tiket konser yang menampilkan bintang-bintang tersebut melalui pra-penjualan internal, namun korbannya kehilangan kontak dengannya setelah melakukan pembayaran.
"Setelah tersangka mengonfirmasi penerimaan dana, dia akan menggunakan berbagai alasan untuk menunda (mengirimkan tiket) kepada para korban," katanya dalam konferensi pers.
Salah satu korbannya kehilangan sekitar HK$ 500 ribu atau setara Rp 10 juta setelah dibujuk untuk membeli tiket konser oleh Mirror. Belum jelas berapa banyak tiket yang terlibat dalam kasus ini.
Selain Mirror, lanjut Lam, pertunjukan lain yang Chow janjikan kepada para korbannya membeli antara lain pertunjukan penyanyi pop lokal Sammi Cheng Sau-man dan duo Cantopop Twins.
Lam mengatakan polisi menerima laporan pertama terkait kasus ini pada hari Selasa. Pihaknya yakin Chow menyalahgunakan posisi dan koneksinya di klub untuk mendapatkan kepercayaan dari para korban, sebelum akhirnya mengundurkan diri dari posisi direktur pada awal bulan ini.
Lebih lanjut Lam menambahkan, tidak ada satupun korban yang menerima tiket konsernya setelah melakukan pembayaran dan menunjuk Chow sebagai dalang kasus ini.
(shc/fdl)