Jurus Bappenas dan Pemerintah Jerman Genjot Sektor Teknologi Hijau Indonesia

Samuel Gading - detikFinance
Kamis, 01 Feb 2024 18:30 WIB
Foto: Samuel Gading/detikcom
Jakarta -

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan pemerintah Jerman melalui Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Indonesia, berkolaborasi mempercepat laju pertumbuhan sektor teknologi hijau di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan kedua pihak lewat sebuah kegiatan yakni Greentech Entrepreneurs Network (GEN).

Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika Bappenas, Taufiq Hidayat Putra, menjelaskan GEN adalah serangkaian program yang dilakukan untuk mencari, membina, dan mempercepat laju pertumbuhan sektor teknologi hijau di Indonesia dengan memperkaya dan memperkuat jaringan pelaku usaha di sektor teknologi. Taufiq mengatakan GEN berfungsi mempromosikan kebutuhan berbagai pihak kepada para perusahaan rintisan alias start-up teknologi hijau Indonesia.

"Kami ingin memperkenalkan dan mempromosikan perencanaan, inisiatif, kebutuhan dari institusi publik, non-profit, non-pemerintah, sampai unsur pemerintah kepada para startup yang bisa memberikan solusi bagi mereka," jelasnya di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).

Taufiq kemudian menuturkan bahwa GEN terlaksana selama tiga hari. Mulai 30 Januari sampai 1 Februari, Bappenas dan GIZ menghadirkan tiga acara utama kepada para startup. Ketiganya adalah Scale Up Academy, Business Matching dan Networking Night, serta Founder to Founder Mentoring.

Manager proyek Digital Transformation Center (DTC) GIZ Indonesia, Daniel Schroeder, lantas merinci isi sejumlah acara tersebut.

Dalam Scale Up Academy, pihaknya mengadakan 7 sesi workshop, talk show, focus group discussion (FDG), dan presentasi dari NGO dan pemerintah dengan berbagai tema menarik. Mulai dari pembahasan mendalam tentang sektor teknologi hijau yang ditekuni oleh peserta, seluk-beluk regulasi sektor hijau di Indonesia, strategi penjualan, strategi perekrutan karyawan, hingga topik-topik lain yang relevan.

Sesi tersebut dihadiri sejumlah pakar ternama. Di antaranya, Andianto Haryoko (Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Kementerian PPN/Bappenas), Andriah Feby Misna (Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM), Arif Utomo (Senior Engagement Lead for Energy and Sustainable Business, WRI Indonesia), dan lain sebagainya.

Untuk Business Matching dan Networking Night, Bappenas dan GIZ berupaya untuk mempertemukan start-up dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk memperluas jaringan dan peluang kolaborasi. Adapun untuk Founder to Founder Mentoring, GIZ dan Bappenas menghadirkan kesempatan bagi para start-up untuk mendapatkan bimbingan langsung dari para mentor dan pemimpin industri yang berpengalaman di sektor teknologi hijau.

Daniel mengatakan, berbagai kegiatan itu dirancang untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas wirausaha teknologi hijau untuk dapat meluaskan bisnis dan membuat para start-up teknologi Indonesia naik kelas.

"Khususnya pada sektor sirkuler ekonomi, energi bersih, dan pengelolaan sumber daya alam," pungkas Daniel.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork