KCI Pastikan Kereta yang Diimpor dari China Sesuai Spesifikasi

KCI Pastikan Kereta yang Diimpor dari China Sesuai Spesifikasi

Samuel Gading - detikFinance
Jumat, 02 Feb 2024 21:15 WIB
Sejumlah calon penumpang KRL Commuter Line menunggu keberangkatan di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (28/2/2023). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak rencana PT Kereta Commuterline Indonesia atau PT KCI untuk impor gerbong kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dalam rangka peremajaan armada, karena industri kereta api nasional dinilai mampu memproduksi semua kebutuhan kereta di dalam negeri.
Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Jakarta -

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memastikan sarana KRL yang baru didatangkan dari China sesuai spesifikasi. Perusahaan telah melalui tahapan-tahapan dan pembahasan teknis yang panjang sebelum mendatangkan kereta tersebut.

Sarana KRL berseri KCI-SFC120-V tersebut, dijelaskan KCI, sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Awalnya, KCI harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan terlebih dahulu ke DJKA. Proses tersebut dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis telah memenuhi syarat sesuai dengan prasarana perkeretaapian yang ada di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh proses ini juga berlaku untuk semua pengadaan sarana KRL di KAI Commuter," ucap Corporate Secretary KCI, Anne Purba, dalam keterangan resmi, Jumat (2/2/2024).

Dalam proses pengadaan, ia menuturkan KCI pun harus memastikan time deliver alias ketepatan waktu pengiriman agar pengguna Commuter Line dapat terlayani dengan baik.

ADVERTISEMENT

"Hal ini menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, di mana kami harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan," jelas Anne.

Alasan China Dipilih

Dalam proses persiapan teknis, Anne mengatakan KCI juga berkomunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL.

Setelah proposal resmi dari J-TREC, selaku produsen KRL Jepang, diterima pada Oktober 2023, produsen menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya.

"Selain terus melakukan komunikasi dengan J-TREC Jepang, KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan (Wojin dan Dawonsys) dan China (CRRC Cifang Qingdao) yang juga memproduksi kereta cepat Whoosh," jelas Anne.

Setelah menerima proposal dari sejumlah pihak, dari hasil pembahasan proses pengadaan sarana KRL, CCRC Sifang dinilai dapat memenuhi spesifikasi teknis dan time delivery yang sesuai dengan persyaratan dan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya.

Selain itu, dari sisi reputasi dan rekam jejak, CRRC Sifang dinilai KCI sudah bekerjasama dengan 28 negara di Dunia dalam menyediakan sarana commuter EMU dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya.

"Ini juga yang memperkuat KAI Commuter untuk bekerjasama dengan CRRC Sifang," sambung Anne.

Dalam kerjasama tersebut, KCI dan CRRC Sifang pun sepakat melakukan transfer pengetahuan untuk penanganan operasional ke depan.

Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo menyampaikan KCI hingga saat ini telah melayani sebanyak 1,3 juta pengguna di seluruh area operasionalnya.

"Untuk itu harus memiliki sarana KRL yang andal agar masyarakat dapat terlayani dengan baik," tegas Didiek

Usai penandatanganan Kontrak Kerjasama, Chairman of CRRC, Sun Yongcai, pun menyampaikan komitmen pihaknya untuk memberi kualitas sarana kereta terbaik ke Indonesia. Setelah Kereta Cepat, ia berharap sarana KRL juga bisa menjadi produk yang bisa diandalkan di Indonesia.

Sebagai informasi, proses pengadaan sarana KRL baru disebut sebagai langkah KCI dalam pemenuhan sarana KRL untuk mengakomodir pengguna Commuter Line Jabodetabek yang diharapkan 2 juta lebih pengguna per hari pada tahun 2025.

KCI menuturkan saat ini, rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870 - 950 ribu orang perhari. Pada Januari 2024 ini tercatat volume tertinggi pada Senin, 2 Januari 2024 kemarin yaitu sebanyak 941.771 orang, dengan rata-rata volume sebanyak 877.846 orang setiap hari kerja.

Berdasarkan catatan detikcom, pengadaan tiga rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, diperoleh KCI dengan total investasi Rp 783 miliar. Kereta itu diperoleh dengan skema shareholder loan dari PT KAI dan bantuan dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

(das/das)

Hide Ads