Debat Kelima Pilpres 2024 Minim Sanggahan, INDEF: Kita Kena Prank Nasional!

Debat Kelima Pilpres 2024 Minim Sanggahan, INDEF: Kita Kena Prank Nasional!

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 05 Feb 2024 15:01 WIB
Tanggapan INDEF atas Debat Kelima Pilpres
Tanggapan INDEF atas Debat Kelima Pilpres (Foto: Samuel Gading/detikcom)
Jakarta -

Putaran terakhir debat pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang minim perdebatan dan sanggahan dinilai tidak menunjukkan kedalaman isu yang dibahas. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bahkan melihat masyarakat seolah 'dikerjain' atau di-'prank' dalam debat kelima pilpres 2024.

Ekonom senior INDEF Ahmad Tauhid, awalnya mengaku heran melihat debat kelima pilpres 2024. Jika dalam empat debat sebelumnya para calon presiden (capres) saling serang, para capres justru terlihat saling bahu membahu bahkan melengkapi argumen dalam debat kelima pilpres 2024.

"ini tampaknya jadi titik puncak yang di luar kebiasaan, (debat) satu sampai empat ada perdebatan luar biasa, tapi (capres) saling melengkapi (argumen dalam debat semalam), saling mengisi kekurangan, sehingga bahasanya, kita kena prank nasional," ungkap Ahmad dalam diskusi publik "Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres" di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad kemudian mengatakan para ekonom INDEF sejak awal sudah menunggu dinamika perdebatan yang terjadi dalam debat pilpres kelima, namun hal itu tidak muncul dalam akhir acara. Termasuk dalam sesi tanya jawab antar pasangan capres.

"Kita nunggu apakah di sesi panelis ataupun antar paslon nyatanya itu tidak terjadi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Meski demikian, kita petakan dari debat semalam isu kesejahteraan, tenaga kerja, mulai disabilitas sampai digital ternyata banyak hal menarik. Apakah kualitas jawaban kualitas pertanyaan ataupun kualitas debat antar paslon menunjukkan esensi persoalan sebenarnya," sambungnya.

Data Analyst Continuum INDEF, Maisie Sagita, pun mengatakan hal serupa juga dilontarkan oleh netizen Indonesia. Berdasarkan hasil riset INDEF, mayoritas netizen Indonesia menilai debat kelima capres 2024 adalah yang 'paling adem' dari putaran debat sebelumnya.

"Debat semalam dinilai paling adem oleh netizen," jelasnya.

Maisie mengatakan kesimpulan tersebut diperoleh dari analisis terhadap 74.356 perbincangan dari 54.170 akun di media sosial yang bersih dari buzzer. Pihaknya menggunakan menggunakan Twitter, Youtube, dan TikTok untuk menganalisis data dari setelah debat hingga Senin (5/2) pukul 07.00 WIB.

Ekonom Senior Faisal Basri, pun mengatakan hal substansi tidak bisa diharapkan dalam debat pilpres 2024. Menurutnya, diskusi yang ditunjukkan tadi malam bukan untuk menjernihkan persoalan bangsa, tapi untuk mendongkrak elektoral belaka.

"Bukan mencari kebenaran, tapi menambah elektoral. Sehingga debat kelima ini adalah antiklimaks karena semua main aman. Semua sadar karakteristik orang Indonesia tidak suka sama orang yang nyinyir kayak saya ini. Mereka menjaga agar tidak terkesan nyinyir di debat. Padahal ini kaitannya dengan public policy (kebijakan publik) ," pungkasnya.

Simak juga Video 'Analisis Drone Emprit soal Debat Kelima: Anies Dapat Banyak Sentimen Positif':

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Hide Ads