Usai Kasih Warisan Rp 2 M, Pasangan Lansia Ini Malah Jadi 'Gelandangan'

Usai Kasih Warisan Rp 2 M, Pasangan Lansia Ini Malah Jadi 'Gelandangan'

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 05 Feb 2024 19:30 WIB
Hand holding magnifying glass and looking at house model, house selection, real estate concept.
Foto: Getty Images/iStockphoto/sommart
Jakarta -

Sepasang kakek-nenek berusia 80 tahunan asal China harus tinggal di penampungan karena diusir dari rumahnya sendiri setelah memberikan seluruh harta warisannya kepada sang anak dan cucunya.

Melansir dari SCMP, Senin (5/2/2024), permasalahan ini bermula saat kesehatan kakek bermarga Jin (86) mulai memburuk setelah melakukan operasi beberapa tahun lalu.

Melihat kondisi kesehatan Jin yang mulai menurun, putra dan menantunya mulai mendesak Jin untuk menyerahkan harta warisan berupa rumah kepada sang cucu. Sebelumnya Jin sendiri sempat tinggal di sebuah apartemen sejak tahun 1990an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya istri Jin sempat merasa khawatir akan kehilangan rumahnya jika diwariskan kepada sang cucu sebelum mereka meninggal. Namun Jin memilih untuk percaya pada anak dan menantunya, kemudian menandatangani dokumen pemberian rumah tersebut.

"Apartemen itu pada akhirnya akan menjadi milik putra dan cucu saya, jadi saya tidak berpikir mereka akan melakukan hal buruk terhadap saya, sebelum saya meninggal," kata Jin.

ADVERTISEMENT

Jin menyebut nilai apartemen yang diserahkan kepada cucunya itu mencapai 1,05 juta yuan atau setara dengan Rp 2,31 miliar (kurs Rp 2.200 per yuan). Ia juga mengaku menanggung seluruh biaya balik nama rumah yang ditempatinya itu.

"Mereka sebenarnya tidak membayar sepeser pun (untuk biaya balik nama rumah tersebut). Kepemilikannya langsung ke cucu saya. Tapi saya punya hak untuk menggunakan apartemen itu. Saya dan istri bisa tinggal di dalamnya sampai kami mati," ujarnya lagi.

Ketika kesehatan Jin memburuk dan dia mulai kesulitan untuk keluar-masuk rumah karena apartemen itu tidak memiliki lift, dia menyewakan tempat tinggalnya itu kepada seorang teman dan pindah ke apartemen lain.

Dari sanalah mimpi buruk Jin dimulai ketika putranya memberitahu kalau ia akan menjual rumah yang ditempati Jin saat itu untuk membeli sebuah vila. Tidak diketahui berapa harga jual rumah tempat tinggalnya itu saat 'ditukar' dengan vila oleh anaknya sendiri.

Saat Jin berusaha membujuk putranya itu, ia malah mendapat caci maki. Masih belum cukup, ternyata selama ini uang hasil sewa apartemen lamanya dipegang oleh sang anak. Saat masa sewa berakhir dan apartemen itu menjadi kosong tak berpenghuni, pasangan lansia ini sempat berusaha kembali ke rumah lamanya tersebut.

Sayang usahanya ini sia-sia lantaran kunci rumah lamanya yang sudah diwariskan ini telah diganti. Karenanya Jin bersama sang istri tidak bisa masuk ke dalam bangunan dan harus tidur di lantai depan apartemen. Situasi ini sempat membuat Jin pingsan dan dia dibawa ke rumah sakit. Namun putra, menantu, dan cucunya itu tampak tak peduli.

Pasangan tunawisma usia lanjut tersebut kemudian terpaksa pindah ke tempat penampungan karena sudah tak memiliki rumah dan harta benda lainnya. Sejauh ini mereka hanya bisa mencari nasihat hukum agar bisa mendapatkan kembali rumah lama mereka.

(fdl/fdl)

Hide Ads