Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong penggunaan kemasan siap ekspor kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga saat menjadi pembicara pada Diseminasi Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif bertajuk 'Peluang Pasar Global Melalui Kemasan Siap Ekspor' yang digelar di Hotel Sutranraja, Kabupaten Minahasa Selatan,Sulawesi Utara pada Jumat (9/2) yang lalu.
"Para pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing produk mereka, salah satunya melalui penggunaan kemasan siap ekspor. Penggunaan kemasan siap ekspor merupakan kunci keberhasilan dalam memperluas peluang ekspor ke negara-negara yang telah berhasil dibuka akses pasarnya," ujar Jerry dalam keterangan tertulis, Senin (12/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam upaya meningkatkan ekspor, sangat penting untuk selalu berupaya meningkatkan nilai dan fungsi suatu produk sehingga siap menghadapi persaingan di negara-negara pasar ekspor," sambungnya.
Lebih lanjut, Jerry menyampaikan Kementerian Perdagangan memberi dukungan penuh kepada eksportir Indonesia melalui berbagai program dan inisiatif. Menurutnya, peningkatan ekspor memerlukan strategi komprehensif yang meliputi diversifikasi produk ekspor, peningkatan kualitas dan daya saing produk, serta perluasan pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.
Ia juga menekankan pentingnya memperluas peluang ekspor ke negara-negara yang telah berhasil kita buka akses pasarnya. Dalam upaya meningkatkan ekspor, penting bagi pelaku usaha untuk selalu berupaya meningkatkan nilai dan fungsi suatu produk, sehingga siap menghadapi persaingan di negara-negara pasar ekspor.
Peningkatan daya saing produk Indonesia, salah satunya melalui penggunaan kemasan siap ekspor, merupakan kunci keberhasilan dalam mengembangkan ekspor. Melalui kegiatan ini, Kementerian Perdagangan berupaya memberikan informasi dan dukungan kepada para pemula di dunia ekspor, sehingga mereka dapat memaksimalkan peluang pasar-pasar baru yang berpotensi tinggi.
Jerry mengajak semua pihak yang hadir, terutama para pelaku usaha pemula, untuk bersama-sama mendukung program Kementerian Perdagangan dalam mengoptimalkan upaya serta sumber daya untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
Di samping itu, untuk meningkatkan ekspor barang nonmigas yang memiliki nilai tambah dan daya saing, Kementerian Perdagangan terus berusaha membantu pengusaha dengan membuka akses pasar melalui kerja sama perundingan perdagangan di forum internasional.
Tujuannya untuk mencapai penyelesaian perjanjian perdagangan internasional, seperti PTA/FTA/CEPA atau persetujuan perdagangan lainnya. Adapun nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai US$ 242,9 miliar pada 2023. Neraca perdagangan Indonesia pada 2023 juga masih menunjukkan tren positif dengan surplus sebesar US$ 36,93 miliar.
Selain itu, Jerry mengutarakan Indonesia telah berhasil mengimplementasikan 37 perjanjian perdagangan, 15 perjanjian perdagangan sedang dalam proses perundingan, dan 16 lainnya dalam tahap penjajakan.
Para pelaku usaha pun diharapkan dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan yang telah diimplementasikan untuk mengembangkan produknya ke pasar global, sehingga bisa memperluas dan menciptakan pasar baru guna meningkatkan ekspor.
Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Merry Maryati dan Tenaga Ahli Desainer Kemasan Indonesia Design Development Centre (IDDC) Della Alif,diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM di Kabupaten Minahasa Selatan.
(anl/ega)