Menperin Klaim Belanja Produk Lokal Nyaris Rp 1.000 T

Menperin Klaim Belanja Produk Lokal Nyaris Rp 1.000 T

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 12 Feb 2024 15:35 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Konferensi Pers Kick Off Business Matching Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Jakarta, Senin (12/2/2024).
Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Pemerintah menargetkan 95% pagu anggaran barang dan jasa di Kementerian, Pemerintah Daerah hingga BUMN digunakan untuk belanja produk dalam negeri. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, target tersebut merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo.

"95% target kita tahun 2024, bahwa seluruh anggaran APBN, APBD, proyek BUMN itu 95% itu harus berasal dari produk lokal, itu target dari bapak Presiden," katanya dalam Konferensi Pers Kick Off Business Matching Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Berdasarkan datanya, realisasi untuk tahun lalu sudah hampir mendekati Rp 1.000 triliun. Pemerintah berharap realisasi itu bisa ditingkatkan, sebab akan berdampak positif bagi industri dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya kira ini sebuah target yang sangat baik, kita semua melihat untuk menghidupkan industri dalam negeri karena kita semua percaya industri dalam negeri itu tulang punggung dari perekonomian," tuturnya.

"Jadi tidak salah untuk pemerintah menetapkan target yang sangat tinggi, toh juga anggaran belanja baik iu di Kementerian, lembaga, Pemda, BUMN, itu kan semua berasal dari uang rakyat, pajak yang berasal dari masyarakat," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu Agus menyebut akan lebih baik jika belanja pemerintah diarahkan untuk pembelian produk dalam negeri. Agus juga mengapresiasi semua pihak yang mensukseskan pelaksanaan program P3DN.

"Saya meminta dukungan penuh dari Bapak Ibu untuk terus mengawal pelaksanaan program ini. Dengan menggunakan produk dalam negeri senilai minimal 40% dari anggaran belanja, maka industri kita akan tumbuh lebih besar," imbuhnya.

Manfaat lain, sebutnya, adalah jumlah tenaga kerja yang semakin banyak terserap. Lalu penerimaan pajak akan naik, yang berdampak pada pertumbuhan dan penguatan perekonomian.

Adapun di awal Maret 2024, Kementerian Perindustrian akan mengadakan business matching atau temu bisnis untuk memacu peningkatan program P3DN. Kemenperin bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek untuk melaksanakan business matching.

"Dengan semangat yang sama, business matching harus terus dilaksanakan untuk mendorong belanja produk dalam negeri dengan cara yang nyata, yakni dengan mempertemukan produsen langsung dengan para pemilik anggaran. Harapannya dengan cara seperti ini, maka produk dalam negeri akan semakin mudah dibeli," pungkasnya.

(ily/rrd)

Hide Ads