Beli Beras di Alfamart-Indomaret Dibatasi Maksimal 10 Kg, Ini Alasannya

Beli Beras di Alfamart-Indomaret Dibatasi Maksimal 10 Kg, Ini Alasannya

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 12 Feb 2024 20:47 WIB
Beras Langka di Minimarket
Ilustrasi.Foto: Herdi Alif Al Hikam
Jakarta -

Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) mengungkapkan alasan pembelian beras di toko ritel, seperti Alfamart hingga Indomaret dibatasi maksimal 10 kilogram (kg). Apa alasannya?

"Saya pastikan beras hari ini cukup, sekali lagi beras hari ini cukup. Pembatasan di ritel demi itu pemerataan," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan resmi, Senin (12/2/2024).

Arief menjelaskan Bapanas sudah menetapkan kebijakan pembatasan pembelian sejak Oktober 2023, khususnya untuk pembelian beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan pembatasan dilakukan agar distribusi beras merata di masyarakat.

"Kenapa dibatasi 2 pak total 10 kilogram (kg)? Itu supaya distribusinya merata. Kalau di rumah tangga berasnya 5-10 kg, itu tentunya sudah cukup," terang Arief.

ADVERTISEMENT

Selain itu Bapanas segera menggelontorkan beras ke berbagai lini pasar. Langkah tersebut merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo agar masyarakat bisa kembali berbelanja beras dengan tenang dan bijak sesuai kebutuhan.

"Untuk itu, Bapak Presiden tadi telah memerintahkan agar semuanya tolong di konversi ke beras 5 kg, lalu segera kirim ke pasar tradisional, pasar ritel modern. Saya juga diperintah untuk membereskan yang Cipinang ini, karena disini stoknya banyak tetapi di pasar ritel modern sedikit. Jadi semua elemen ekosistem beras nasional, mulai dari penggiling padi, pedagang termasuk ritel, BUMN, dan BUMD," paparnya.

Selanjutnya demi mempercepat distribusi beras adalah mencetak beras dalam kemasan 5 kg. Hal ini berlaku untuk SPHP dan beras komersial.

"Komersialnya nanti Food Station, SPHP itu Bulog. Untuk yang komersial akan dikerjakan oleh Food Station bersama penggiling padi yang lain. Lalu untuk SPHP, nanti Bulog juga dibantu oleh teman-teman yang punya rebagging (pengemasan ulang)," lanjutnya.

Arief pun menuturkan sebanyak 200 ribu ton beras komersial telah disiapkan. Khusus untuk Jakarta, sebanyak 50 ribu ton beras komersial telah disiapkan. Ia mengungkap hal itu sesuai dengan permintaan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Direktur Utama (Dirut) PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo.

"Jadi silahkan Bapak Dirut Food Station menyiapkan beras komersial untuk dikirimkan ke seluruh modern market yang ada di Jabodetabek. Bulog juga akan menyiapkan distribusi beras dari pelabuhan langsung ke Food Station. Ini tidak boleh ditunda lama-lama," tegasnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Tonton juga Video: Beras Langka, Ma'ruf Minta Bulog Segera Gelontorkan ke Masyarakat

[Gambas:Video 20detik]




Dalam keterangan yang sama, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang, Jaya Pamrihadi Wirary, membenarkan kebijakan pembatasan pembelian beras memang dilakukan untuk pemerataan dan hanya untuk konsumsi rumah tangga. Pihaknya pun bakal segera menyalurkan beras 1.000 ton dengan harga jual Rp 13.900 per kg.

"Jadi karena memang di ritel itu tadi dikatakan ini kan untuk konsumsi, jadi memang kita buat (untuk) pemerataannya. Ini sudah dari beberapa waktu lalu, hanya untuk konsumsi rumah tangga saja. Kita akan jagain. (Beras) yang komersial ada di Jabodetabek ya, besok Insya Allah dikirimkan kurang lebih 1.000 ton yang itu harga jualnya adalah Rp 13.900 untuk masyarakat," imbuhnya

"(Prosesnya) bertahap (dari) 50 ribu ton dari Bulog. Terus kemudian kalau Food Station itu kan mengemas sekaligus me-mixing dengan produk lokal. Stok saat ini (PIBC) ada 34 ribu ton dengan minimum stoknya adalah 30 ribu ton. Jadi saat ini (stok beras PIBC) ada di atas rata-rata normal," pungkasnya.


Hide Ads