.webp)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan pemerintah terus melanjutkan sejumlah program bantuan pangan dan subsidi energi bagi masyarakat. Hal ini untuk menghadapi meningkatnya harga beras imbas kondisi pangan global yang sedang terganggu konflik geopolitik.
"Harga beras melonjak tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Makanya pemerintah terus hadir memberikan bantuan seperti kepada 22 juta keluarga penerima manfaat dibantu bantuan pangan 10 kg. Itu terus kita jalankan," ucap Erick di Robinson Ramayana Ciplaz Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).
Namun tidak hanya bantuan pangan, Erick menjelaskan pemerintah juga melakukan upaya lainnya yakni memberikan subsidi energi untuk listrik dan bahan bakar minyak (BBM). Jumlahnya mencapai Rp 540 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan pemerintah memberikan subsidi energi sampai 540 T untuk listrik dan BBM. Jadi pemerintah Indonesia luar biasa," tuturnya.
Di sisi lain, Erick menjelaskan pada awal 2024 pemerintah sudah menggelontorkan sebanyak 220 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, sebanyak 250 ribu ton beras SPHP pun bakal digelontorkan mulai Senin (12/2/2024).
Oleh sebab itu, ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pasokan beras. Jumlah pasokan beras diyakini bakal cukup menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
"Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton, jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan beras ini" imbuh Erick.
Simak juga Video: Beras Langka, Ma'ruf Minta Bulog Segera Gelontorkan ke Masyarakat
