Jumbo! Ekonom Ungkap Uang yang Dikeluarkan Para Caleg buat Kampanye

Jumbo! Ekonom Ungkap Uang yang Dikeluarkan Para Caleg buat Kampanye

Samuel Gading - detikFinance
Selasa, 13 Feb 2024 15:47 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Sejumlah ekonom menilai para calon legislatif (caleg) mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk bisa melenggang ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Pemilu 2024. Hal ini membuat perputaran uang di masyarakat cukup banyak.

"Putaran untuk legislatif, baik di DPR RI, DPR Provinsi, dan DPR kabupaten/kota itu yang paling besar (membuat perputaran uang) dibanding penyelenggaraan Pemilu itu sendiri," ungkap Ekonom Senior Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Tauhid, kepada detikcom, Selasa (13/2/2024).

Ahmad meyakini para caleg akan menggelontorkan biaya cukup banyak untuk bisa menjangkau pemilih. Sejumlah di antaranya seperti ongkos pertemuan, biaya konsumsi, logistik, transportasi, sampai penyewaan gedung untuk pertemuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun meyakini mayoritas anggaran caleg tidak habis untuk memasang alat peraga kampanye, melainkan untuk bisa bertemu dengan pemilih di daerah pilihan (dapil) masing-masing.

"Pertemuan-pertemuan di lapangan seperti legislatif dan tim kampanye Pilpres menelan biaya besar," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil riset, INDEF mencatat asumsi rincian biaya yang dikeluarkan para caleg di masa Pemilu 2024.

Rinciannya adalah, Rp 2-3 miliar hingga Rp 5 miliar bagi caleg tingkat DPRD kabupaten/kota. Kemudian, Rp 7-8 miliar untuk caleg tingkat DPRD Provinsi.

Sementara untuk caleg DPR RI, Ahmad mengungkap ongkos yang harus dikeluarkan lebih banyak, jumlahnya bisa mencapai belasan miliar.

"Legislatif nasional, asumsi kita pernah wawancara dan sebagainya itu bisa sampai Rp 15-20 miliar. Ini kalau dikalkulasi dari seluruh caleg bisa ketemu banyak angkanya," tutur Ahmad.

Diwawancarai terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mencatat hal serupa. Ia menuturkan berdasarkan hasil riset CELIOS, caleg memang mengeluarkan biaya besar.

Rinciannya, Rp 200-500 juta untuk caleg tingkat DPRD kabupaten/kota. Lalu, Rp 700 - Rp 1,5 miliar untuk caleg DPRD provinsi. Dan terakhir, Rp 4-5 miliar untuk DPR RI.

Kendati demikian, Bhima menilai biaya yang dikeluarkan para caleg pada Pemilu 2024 relatif lebih kecil dibanding Pemilu sebelumnya. Hal ini disebabkan mayoritas kampanye kini lebih menyasar pemilih di media sosial.

"Situasi ekonomi kali ini juga berbeda sehingga dana yang dikeluarkan para caleg tidak setinggi pemilu sebelumnya," pungkasnya.

(das/das)

Hide Ads