Ribuan pengemudi transportasi hingga kurir pengantar makanan akan melakukan aksi mogok kerja di seluruh Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes mereka karena dianggap mendapatkan upah yang tidak adil.
Melansir dari Reuters, Selasa (13/2/2024), massa aksi ini berasal dari tiga perusahaan pelayanan transportasi, seperti Uber dan Lyft. Selain itu, karyawan dari aplikasi pengiriman makanan DoorDash juga ikut dalam aksi tersebut.
Rencananya, aksi ini akan berlangsung selama seminggu usai Lyft akan menjamin pendapatan mingguan bagi para pengemudi. Namun, para pengemudi menuduh Lyft mengambil komisi dalam jumlah yang sangat tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah pemogokan terbesar yang pernah saya lihat, ribuan pengemudi, akan terjadi secara nasional," kata seorang pengemudi bernama Jonathan Cruz.
Sementara itu, Uber mengaku hanya sedikit pengemudi yang ikut serta dalam aksi mogok tersebut. Aksi ini tidak akan berdampak pada bisnisnya.
CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan pengemudi di AS mendapat sekitar US$ 33 atau senilai Rp 515 ribu (kurs Rp 15.618) per jam. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan sejumlah analisis pekan lalu.
Adapun rata-rata pendapatan kotor pengemudi Uber mengalami penurunan menjadi 17,1% pada tahun 2023. Sedangkan, pendapatan kotor Lyft meningkat 2,5%.
Presiden Serikat Rideshare Drivers United Nicole Moore mengatakan gaji pengemudi turun signifikan usai adanya penetapan harga.
"Apa pun kalkulasi dan algoritma yang mereka gunakan, itu sama sekali tidak berguna," kata Nicole Moore.
(das/das)