Pesawat kargo Boeing 747 disita Departemen Kehakiman (Departement of Justice/DOC) Amerika Serikat. Pesawat ini disita karena dijual oleh maskapai penerbangan Iran kepada perusahaan negara Venezuela.
Transaksi itu disebut melanggar Undang-undang pengendalian ekspor Amerika Serikat. DOC menyatakan pesawat Boeing itu telah tiba di Florida dan akan dibuang.
Dilansir dari Voice or America (VOA), Selasa (13/2/2024), pesawat tersebut sebelumnya telah dipindahkan dari maskapai penerbangan Iran Mahan Air ke Emtrasur, sebuah maskapai penerbangan kargo Venezuela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iran Mahan Air sendiri disebut-sebut memberikan dukungan untuk Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran. Mahan Air sendiri selama bertahun-tahun telah tunduk pada pembatasan bisnis yang dilakukan pemerintah AS.
Transaksi tersebut dilakukan tanpa izin pemerintah AS, melanggar undang-undang pengendalian ekspor dan memberikan keuntungan yang tidak semestinya kepada paramiliter Garda Revolusi Iran.
"Departemen Kehakiman berkomitmen untuk memastikan bahwa kekuatan penuh undang-undang AS tidak mengizinkan aktor negara yang bermusuhan untuk terlibat dalam kegiatan jahat yang mengancam keamanan nasional kita," kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen.
Pesawat itu ditahan pada Juni 2022 oleh penegak hukum Argentina, dan beberapa minggu kemudian pejabat AS bergerak untuk mengambil alih pesawat tersebut. Argentina secara resmi mengalihkan hak kelola pesawat tersebut ke AS pada hari Minggu.
Mahan Air sendiri telah membantah adanya hubungan dengan pesawat tersebut, dan Venezuela telah menuntut agar pihak berwenang Argentina melepaskan pesawat tersebut.
Pada hari Minggu, anggota aliansi sayap kiri yang dipimpin Venezuela mengecam Argentina atas perannya dalam penyitaan pesawat oleh AS, dan menyebut tindakan tersebut sebagai pencurian. Tindakan tersebut dinilai melanggar hukum internasional.
(hal/kil)