Menteri BUMN Erick Thohir mendorong peningkatan tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian BUMN. Hal ini seiring capaian kinerja BUMN yang dianggap semakin baik.
"Saya ketemu pegawai BUMN, saya mengucapkan terima kasih bahwa transformasi yang kita dorong ini bisa berjalan karena mereka juga. Dari survei yang kita harapkan tukin, perbaikan tukin. Saya bilang ya itu yang akan kita dorong," ujar Erick dalam acara BUMN Next Gen 2024 di City Hall Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).
Erick mendorong percepatan penyelesaian Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang BUMN. Dalam revisi aturan itu salah satunya didorong agar peningkatan dividen BUMN bisa meningkatkan kesejahteraan pegawai BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini yang kita ingin juga ayo kalau mau perubahan terus terjadi, pegawai BUMN mesti sehat juga yaitu kementeriannya. Kalau perusahaan-perusahaan BUMN dari dulu 60% yang rugi, sekarang 80% untung," terang Erick.
Sepanjang 2023 Kementerian BUMN memberikan dividen kepada negara sebesar Rp 81,1 triliun. Jumlah itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dan akan terus ditingkatkan targetnya.
"Dividen yang kita berikan ke negara itu tertinggi sepanjang sejarah Rp 81 triliun dan kita akan terus tingkatkan. Tahun depan (2024) prediksinya kalau bisa Rp 85 triliun," kata Erick.
Kenaikan dividen seiring dengan capaian kinerja BUMN yang semakin baik. Erick cerita dulu aset BUMN hanya Rp 6.000 triliun hingga sekarang menjadi Rp 10.000 triliun, serta profit yang dulu hanya Rp 13 triliun menjadi Rp 250 triliun.
Selain itu, return on equity BUMN mencapai 11,07%. Ia menilai investasi di saham BUMN selama ini semakin menguntungkan.
"Berarti kalau Investasi di saham BUMN di bursa bagus itu. Lihat aja performance bank-bank himbara dan ini kita coba tingkatkan. Mudah-mudahan saya berharap terus kita agresif mengantisipasi segala yang ada," pungkas Erick.
(aid/hns)