Bos Bulog Blak-blakan Guyur Beras ke Alfamart cs, tapi Kok Kosong

Bos Bulog Blak-blakan Guyur Beras ke Alfamart cs, tapi Kok Kosong

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 14 Feb 2024 08:30 WIB
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi di Kantor Pusat Perum Bulog, Selasa (13/2/2024).
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (Foto: Aulia Damayanti/detik.com)
Jakarta -

Perum Bulog mengatakan pihaknya telah menggelontorkan beras operasi pasar, Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 226 ribu ton dari Januari sampai 12 Februari 2024 kemarin.

Penyaluran itu termasuk ke ritel modern hingga kios-kios beras di pasar tradisional. Hal ini diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi.

"Secara nasional sampai dengan 12 Februari sudah disalurkan 226 ribu ton, SPHP," kata dia di Kantor Pusat Perum Bulog, Selasa (13/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam 10 hari pertama di Februari saja, Bayu menyebut beras SPHP yang telah disalurkan sebanyak 60 ribu ton di Jakarta saja.

Kemudian per 12 Februari, Bulog juga langsung mengguyur ritel modern dengan puluhan ton beras SPHP. Langkah itu sebagaimana menanggapi langkanya beras do ritel modern.

ADVERTISEMENT

"Kemarin Senin, kami sudah langsung bekerja, kita kirim, catat ya, Hypermart 40 ton, Ramayana, 50 ton, Lotte kami kirim 10 ton, Alfamart 30 ton, Indomaret 50 ton dan Indogrosir 40 ton. Semua itu di Jakarta saja," ujar dia.

Selain itu, Bulog juga mengguyur stok SPHP hingga ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebanyak 2.800 ton. Maka, kurang lebih jika ditotalkan SPHP yang diguyur di Jakarta dalam sehari kemarin sebanyak 4.000 ton.

"Total kira kira hampir 4.000 ton SPHP dalam sehari di Jakarta saja kemarin saja," tegasnya.

Bayu mengatakan, sejauh ini penyaluran SPHP baik itu ke ritel modern hingga toko kelontong terus dilakukan. Hanya saja, penyaluran ini berbasis permintaan dari pelaku usahanya.

Bayu memastikan sebenarnya pasokannya ada dan cukup. Karena setiap permintaan beras SPHP oleh ritel terus dipenuhi.

"Jadi, tahu kami ada beberapa yang kosong. Kalau disebutkan, ada (stoknya), saya tidak menyebutkan tidak ada, toko modern yang nggak ada berasnya. Tetapi sebagian lebih besar ada dan cukup," jelas Bayu.

Kemudian yang menjadi pertanyaan, mengapa masih ditemukan beras langka di ritel?

Seperti berdasarkan temuan di lapangan, beras SPHP disejumlah ritel mengalami kekosongan, pada Selasa (13/2/2024) stok beras dalam pantauan tersebut mengalami kekosongan termasuk stok SPHP. Tidak nampak pasokan beras di rak-rak beras.

Hal serupa terjadi di Superindo, Sunter Agung. Berdasarkan pantauan detikcom, di ritel modern ini hanya tersedia beberapa 3 kantong beras dengan ukuran 5 kg. Rak beras yang biasanya terisi berbagai jenis dan merek beras, kini hanya kardus-kardus mie instan yang mengisi.

(ada/das)

Hide Ads