Pusri Siap Atasi Kelangkaan Pupuk Urea di Jatim dan Jabar

Pusri Siap Atasi Kelangkaan Pupuk Urea di Jatim dan Jabar

- detikFinance
Selasa, 12 Des 2006 18:03 WIB
Palembang - PT Pupuk Sriwijaya atau PT Pusri, siap mengatasi kelangkaan pupuk di Jawa Timur dan Jawa Barat, menyusul terganggunya produksi PT Petrokimia Gresik akibat gangguan pasokan gas. Namun Pusri akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan PT Petrokimia. "PT Pusri siap mensuplai kebutuhan pupuk untuk daerah Jawa Timur dan sekitarnya, tentunya Pusri menungggu permintaan dari pemerintah," kata Muhammad Djakfar Abdullah, Humas PT Pusri, di kantornya, Sei Lais, Palembang, Selasa (12/12/2006). Selain mensuplai kebutuhan pupuk urea di Jawa Timur, PT Pusri juga siap memasok kebutuhan pupuk di Jawa Barat, dan sekitarnya jika produksi PT Pupuk Kujang juga terganggu. "Jadi bukan hanya Jawa Timur, ke Jawa Barat pun, PT Pusri pada dasarnya siap mensuplai kebutuhan pupuk petani di sana. Tentunya setelah ada permintaan dari pemerintah. Kebutuhan pupuk di Jawa Barat menjadi tanggung jawab PT Pupuk Kujang," ujar Djakfar. Kegiatan produksi PT Petrokimia Gresik terganggu setelah meledaknya pipa gas porong beberapa waktu yang lalu. Padahal selama ini Petrokimia bertanggung jawab memenuhi pupuk urea bersubsidi di 12 kabupaten, seperti Bojonegoro, Gresik, Jombang, Madiun, Magetan, Ngawi, Nganjuk, Pacitan, dan Ponorogo. Sementara untuk memasuki musim tanam 2007 yang segera tiba, distributor pupuk urea bersubsidi di dua provinsi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan siap mendistribusikan kebutuhan petani tersebut. Kesiapan tersebut ditandai dengan penandatanganan surat perjanjian jual beli (SPJB) dan pakta integritas antara pimpinan Pemasaran Pusri Daerah (PPD) Sumsel-Babel dengan para distributor di Palembang pada Senin, 11 Desember lalu. Ada 70 distributor pupuk urea bersubsidi di Sumsel dan Babel menyatakan siap menjual pupuk urea bersubsidi ke petani sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Menurut Kepala PPD Sumsel-Babel Sulfa Ganie, kesiapan dari distributor untuk menjual pupuk urea bersubsidi dengan harga yang sesuai HET bukan sekedar pernyataan lisan atau di atas kertas semata. "Pernyataan itu tercantum dalam naskah pakta integritas. Dan kami memang menerapkan aturan tegas terhadap distributor maupun pengecer yang nakal," katanya. "Sebagai bukti, selama tahun 2006 PPD Sumsel-Babel telah empat distributor pupuk karena diketahui melakukan penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi," ujar Sulfa Ganie. Keempatnya adalah KUD Maju Bersama, Budi Mulya, Dewi Sri dan KUD Karya Tani. Juga ada dua pengecer, Fajar Rizki dan Mulya Tani yang terkena skorsing tidak mendapat jatah pupuk selama satu musim tanam karena diketahui menjual pupuk di atas HET. (tw/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads