Menteri BUMN Erick Thohir buka suara merespons kehadiran film Dirty Vote. Film ini sendiri bercerita mengenai dugaan kecurangan dalam pemilihan umum (pemilu) di mana Erick Thohir juga disebut dalam film tersebut.
Erick Thohir mengatakan, kehadiran film tersebut merupakan bagian dari demokrasi. Namun, dia mengatakan, terpenting tidak melakukan kampanye hitam atau black campaign.
"Itu bagian dari demokrasi yang penting kan jangan sampai kita melakukan black campaign itu yang nggak boleh," katanya usai mencoblos di SDN 05 Kebon Baru, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick pun bercerita, kemarin saja kegiatan-kegiatan BUMN didatangi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Ia mengaku agak bingung, sebab kegiatan-kegiatan di BUMN berjalan seperti biasa.
"Kemarin aja kan kegiatan-kegiatan BUMN sempat didatangi Bawaslu, ya saya pertama agak bingung juga kenapa karena kegiatan-kegiatan itu di BUMN seperti biasa," katanya.
Dia mengatakan, pada prinsipnya setiap hari perlu ada terobosan. Ia juga mengatakan, Bawaslu juga telah memberikan pernyataan bahwa tidak ada masalah apa-apa.
"Yang penting kita menjaga profesionalisme aturan-aturan yang buat pemilih itu. Dan alhamdulillah Bawaslu sudah buat statement kemarin ternyata tidak ada apa-apa," katanya.
Pada kesempatan itu, Erick juga buka suara mengenai calon capres dan cawapres yang dipilih. Saat ditanya awak media, Erick mulanya mengatakan semua orang sudah tahu pilihannya.
"Pilihan sudah tahu dong siapa," katanya.
Ia lalu mengatakan, pilihannya sudah pasti sambil mengangkat dua jari. Dua jari sendiri identik dengan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan paslon nomor urut 02.
"Sudah pasti (sambil angkat dua jari)," ujarnya.
Simak Video: Luhut Komentari Film Dirty Vote: Banyak Bohongnya