Perusahaan teknologi global, Cisco, mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaan akan memangkas setidaknya 5% dari karyawannya dalam skala global atau sekitar 4.250 orang.
Melansir dari CNBC Internasional, Kamis (15/2/2024), rencana tersebut telah diumumkan oleh perusahaan pada Rabu kemarin. Pengumuman ini membuat saham Cisco turun 9% dalam perdagangan yang diperpanjang.
Cisco menambah panjang daftar perusahaan teknologi yang melakukan perampingan pada tahun 2024 ini. Kondisi ini didorong oleh industri yang terus menekan biaya, menyusul penurunan pasar yang melanda dua tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Januari menjadi bulan tersibuk untuk PHK di industri ini sejak Maret. Mulai dari Alphabet, Amazon, Microsoft, hingga SAP, semuanya melaporkan telah memangkas sejumlah posisi, begitu pula eBay, Unity, dan Discord. Menurut situs Layoffs.fyi, sepanjang tahun ini, setidaknya 144 perusahaan teknologi telah memberhentikan hampir 35.000 pekerjanya.
Selain rencana PHK, Cisco juga melaporkan hasil fiskal kuartal II yang berakhir pada 27 Januari. Cisco membukukan pendapatan US$ 12,79 miliar, turun 6% dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy) selama kuartal tersebut. Laba bersih turun menjadi US$ 2,63 miliar atau 65 sen per saham, dari US$ 2,77 miliar atau 67 sen per saham, pada kuartal tahun lalu.
Sementara untuk kuartal III, Cisco memperkirakan laba per saham yang disesuaikan mencapai 84-86 sen, atau penjualannya mencapai US$ 12,1 miliar-US$ 12,3 miliar. Angka ini lebih rendah dari estimasi analis LSEG yakni laba yang disesuaikan sebesar 92 sen per saham dengan pendapatan US$ 13,09 miliar.
Sedangkan untuk setahun penuh, Cisco memperkirakan akan memperoleh laba per saham yang disesuaikan mencapai US$ 3,68-US$ 3,74 dan pendapatan sebesar US$ 51,5 miliar-US$ 52,5 miliar. Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan analis yakni laba per saham yang disesuaikan sebesar US$ 3,86, dengan pendapatan US$ 54,26 miliar. Perhitungan-perhitungan di atas mengecualikan dampak dari Splunk.
Cisco sendiri belum menyelesaikan akuisisi senilai US$ 28 miliar atas pembuat perangkat lunak pemantauan dan keamanan Splunk. CEO Chuck Robbins sebelumnya sempat menyebut, Cisco memperkirakan akan menyelesaikan kesepakatan tersebut pada akhir kuartal I atau awal kuartal II.
Di sisi lain Robbins juga menambahkan, saat ini permintaan masih lesu untuk kalangan klien penyedia layanan telekomunikasi dan kabel. Perusahaan mengalami tantangan penjualan.
"Dalam hal lingkungan makro, kami melihat tingkat kehati-hatian dan pengawasan yang lebih besar terhadap kesepakatan mengingat tingginya tingkat ketidakpastian," kata Robbins.
"Seperti yang kita diskusikan pada kuartal lalu dan kemudian dilihat pada hasil penyedia teknologi lainnya, pelanggan telah meluangkan waktu sejak awal tahun fiskal 2024 untuk menerapkan peningkatan jumlah produk yang dikirimkan kepada mereka dalam beberapa kuartal terakhir, dan hal ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan awal kami harapan," sambungnya.
Tonton juga Video: NASA PHK 530 Pegawai Gegara Tak Ada Anggaran