Sejumlah pengamat ekonomi memperkirakan resesi Jepang akan berdampak terhadap perekonomian berbagai negara di ASEAN. Apa saja?
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira awalnya mengatakan resesi Jepang dipastikan berdampak terhadap ekonomi ASEAN. Pasalnya, Jepang adalah salah satu negara pusat (hub) investasi dan perdagangan di kawasan Asia Pasifik.
"Jadi dampak resesi akan cukup berpengaruh terhadap perekonomian negara ASEAN," tegasnya saat dihubungi detikcom, Kamis (15/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bhima lantas mengarahkan analisisnya ke berbagai negara ASEAN. Pertama, Singapura, ia meyakini perekonomian negara itu akan terdampak karena Jepang memiliki banyak perusahaan trading alias yang bergerak di bidang jual beli barang atau komoditas di sana.
Kemudian, Malaysia dan Thailand, Bhima melihat resesi akan berdampak bagi perekonomian kedua negara itu karena kehadiran berbagai pabrik atau industri otomotif asal Jepang. Malaysia sendiri memiliki sejumlah pabrik produksi suku cadang elektronik asal Jepang.
"Jadi pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan sedikit lebih lambat imbas resesi Jepang," bebernya.
Baca juga: Jepang Masuk Jurang Resesi! |
Setali tiga uang, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, juga menilai akan terjadi perlambatan ekonomi di ASEAN.
Menurutnya, resesi Jepang akan menimbulkan contagious effect alias efek tular karena hubungan erat Jepang dengan sejumlah negara ASEAN termasuk Indonesia.
"Baik melalui dagang (ekspor-impor), utang, bantuan maupun yang lainnya" tegasnya.
Selain itu, Esther melihat akan ada dua dampak lain resesi Jepang terhadap perekonomian ASEAN. Pertama adalah berkurangnya pasar ekspor non-migas dan menurunnya jumlah investasi Jepang ke negara-negara ASEAN khususnya Indonesia.
"Apalagi banyak investor Jepang di negara-negara ASEAN," pungkasnya.
Lihat juga Video: Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Dubes Negara Sahabat