Jokowi Tepis Tudingan Bansos Bikin Beras Langka, Ungkap Biang Keroknya

Jokowi Tepis Tudingan Bansos Bikin Beras Langka, Ungkap Biang Keroknya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 16 Feb 2024 09:00 WIB
Presiden Joko Widodo cek beras di Pasar Induk Cipinang
Foto: Dok. Badan Pangan Nasional
Jakarta -

Bantuan pangan sebanyak 10 kilogram diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat sejak akhir tahun yang lalu. Di tengah kelangkaan beras yang terjadi saat ini, bantuan pangan dianggap mempengaruhi kurangnya pasokan di pasar dan mendorong meroketnya harga beras.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah keras kelangkaan dan mahalnya harga beras disebabkan oleh bantuan pangan yang diberikan pemerintah.

"Tidak ada hubungannya, tidak ada hubungannya sama sekali dengan bantuan pangan beras. Tidak ada hubungannya sama sekali," kata Jokowi usai melakukan peninjauan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya tanpa ada gelontoran bantuan pangan ke masyarakat, justru beras akan makin langka dan harganya menjadi mahal. Justru dia menilai semakin banyak pasokan beras bantuan pangan digelontorkan ke tengah masyarakat, maka harga bisa dikendalikan.

"Kalau ndak (gelontoran bantuan beras), justru melompat harganya. Ini rumus supply dan demand. Supply diberikan dan distribusi dengan baik, harga terkendali," jelas Jokowi.

ADVERTISEMENT

Penyebab Beras Langka

Di Pasar Induk Beras Cipinang, Jokowi melakukan pengecekan stok beras di tengah kelangkaan beras yang terjadi di masyarakat.

Jokowi memastikan stok beras tersedia dengan cukup. Malah menurutnya, stok beras melimpah di Pasar Cipinang. Hanya saja Jokowi tak mengelaborasi data berapa stok yang tersedia.

"Saya datang di Pasar Induk Beras Cipinang untuk memastikan bahwa stok ini ada. Ini didistribusikan ke ritel ke supermarket ke daerah, dari Pasar Induk Cipinang semua ini. Saya pastikan beras yang di sini ada. Tersedia, jumlah cukup dan saya melihat melimpah," ungkap Jokowi.

Mengenai kelangkaan yang terjadi dia menyebutkan kemungkinan distribusi terhambat karena berbagai hal, salah satunya banjir di beberapa daerah.

"Distribusinya terganggu di urusan banjir di Demak Grobogan itu mempengaruhi. Tapi semua ini sudah diselesaikan dengan pengiriman dari Bulog ke daerah dan dari Pasar Induk Cipinang," kata Jokowi.

Soal tingginya harga beras semua terjadi karena panen raya belum terjadi. Hal itu membuat pasokan beras yang ditawarkan di pasar lebih sedikit dan harganya pun jadi mahal.

"Ya supply, karena memang panennya itu belum masuk. Yang produksi di panen belum masuk ke pasar," ujar Jokowi.

(hal/rrd)

Hide Ads